Ambon (Antara Maluku) - Pengiriman alat kesehatan bantuan Pemerintah Vlissingen Belanda kepada Pemerintah Kota Ambon, Maluku, terkendala sertifikat ISO.

"Pengiriman alkes bantuan pemerintah Belanda yang tertahan di Bea Cukai Tanjung Priok-Jakarta sejak tahun 2012, terkendala dengan sertfikasi ISO barang tersebut," kata penanggung jawab pengurusan Alkes, Daniel Siangers, di Ambon, Rabu.

Menurut dia, hasil koordinasi dengan pihak Dirjen Bea Cukai dinyatakan keterlambatan pengiriman alkes dari Jakarta ke Ambon disebabkan Pemkot Ambon tak dapat menunjukan sertifikat ISO produk milik Pemerintah Belanda tersebut.

"Kita terkendala sertifikasi ISO padahal foto copi sertifikatnya telah diberikan, tetapipihak Bea Cukai meminta yang asli, sehingga saat ini sementara melakukan permintaan ke Pemerintah Kota Vlissingen-Belanda," katanya.

Diakuinya, pemerintah Belanda bersedia memberikan setifikasi ISO yang asli sejak Juli 2015 dan diharapkan alkes bisa tiba di Ambon pada akhir Agustus, karena seluruh pengurusan surat telah dilakukan antara Pemkot dengan Bea Cukai.

"Sampai saat ini kami masih menunggu pengiriman sertifikat ISO dari Belanda, kami berharap seluruh proses dapat diselesaikan sehingga pengiriman segera dilakukan ke Ambon," ujarnya.

Daniel mengatakan, bantuan alat kesehatan telah dikirim Pemerintah Vlisingen sejak tahun 2012, tetapi belum dikirimkan ke Ambon untuk operasional klinik mata, operasi urologi dan operasi bibir sumbing oleh dokter vlissingen.

"Penundaan pengiriman alkes berdampak pada penilaian kinerja publik kepada Pemkot Ambon, tetapi kami bersyukur seluruhnya telah selesai," katanya.

Bantuan alkes tersebut, merupakan barang hibah Pemerintah Vlissingen ke Ambon. Seluruhnya merupakan barang baru bukan bekas pakai.

Ambon dan Vlissingen-Belanda, lanjutnya telah memiliki hubungan kota kembar (sister city) sejak tahun 2006, yakni hubungan kerja sama di bidang kesehatan, pendidikan, sosial dan kebersihan.

Kerja sama di bidang kesehatan kita telah membangun klinik mata Vlissingen-Belanda di Desa Passo Kecamatan Baguala pada November 2013, tetapi tenaga kesehatannya masih dilatih oleh tim dokter Belanda," ujarnya.

Selain itu setiap tahun, tim dokter Belanda melakukan operasi bedah plastik, katarak, urologi dan operasi mata bagi masyarakat Maluku.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015