Ternate (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Gani Kasuba mengimbau masyarakat di daerahnya untuk mewujudkan pilkada damai pada pilkada serentak di delapan kabupaten/kota di Malut 9 Desember 2015.
"Penyelenggaraan pilkada di Malut selama ini selalu diwarnai konflik dan saya berharap pada pilkada serentak di delapan kabupaten/kota di Malut 9 Desember mendatang menjadi momentum untuk menghilangkan penilaian negatif dengan cara mewujudkan pilkada damai," katanya di Ternate, Jumat.
Menurut Gubernur, untuk mewujudkan pilkada damai itu dibutuhkan kesadaran dan komitmen dari seluruh lapisan masyarakat untuk selalu memelihara persaudaraan dan persatuan, walaupun dalam pilkada nanti masing-masing memiliki pilihan yang berbeda.
Selain itu, kata Gubernur Abdul Gani Kasuba, para calon bupati/wakil bupati dan calon wali kota/wakil wali kota, termasuk tim sukses dan pendukungnya untuk mematuhi semua aturan yang ada dalam pelaksanaan pilkada serta berjiwa besar menerima apapun hasil pilkada serentak nanti.
"Selama proses kampanye juga harus menghindari praktik kampanye hitam, seperti saling menjelekkan dan memfitnah serta harus menghindari tindakan atau pernyataan yang dapat memicu terjadinya konflik di masyarakat," kata Gubernur.
Gubernur mengatakan, untuk mewujudkan pilkada damai tersebut juga membutuhkan konsistensi dan komitmen moral dari para penyelenggara pilkada, khususnya KPU dan Panwaslu untuk melaksanakan seluruh tahapan pilkada sesuai aturan yang berlaku.
Pengalaman selama ini, kata Gubernur, munculnya konflik dalam pelaksanaan pilkada karena dipicu ulah oknum penyelenggara pilkada yang sengaja melanggar aturan pilkada karena tergiur sesuatu dari pihak tertentu yang berkepentingan dalam pelaksanaan pilkada itu.
Gubernur menambahkan, aparat keamanan di Malut juga diharapkan untuk mengantisipasi setiap hal yang dapat memunculkan konflik pada pilkada serentak nanti, termasuk di antaranya peredaran minuman keras karena orang yang mabuk lebih mudah diprovokasi melakukan hal-hal yang tidak diinginkan dalam pelaksanaan pilkada serentak nanti.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Penyelenggaraan pilkada di Malut selama ini selalu diwarnai konflik dan saya berharap pada pilkada serentak di delapan kabupaten/kota di Malut 9 Desember mendatang menjadi momentum untuk menghilangkan penilaian negatif dengan cara mewujudkan pilkada damai," katanya di Ternate, Jumat.
Menurut Gubernur, untuk mewujudkan pilkada damai itu dibutuhkan kesadaran dan komitmen dari seluruh lapisan masyarakat untuk selalu memelihara persaudaraan dan persatuan, walaupun dalam pilkada nanti masing-masing memiliki pilihan yang berbeda.
Selain itu, kata Gubernur Abdul Gani Kasuba, para calon bupati/wakil bupati dan calon wali kota/wakil wali kota, termasuk tim sukses dan pendukungnya untuk mematuhi semua aturan yang ada dalam pelaksanaan pilkada serta berjiwa besar menerima apapun hasil pilkada serentak nanti.
"Selama proses kampanye juga harus menghindari praktik kampanye hitam, seperti saling menjelekkan dan memfitnah serta harus menghindari tindakan atau pernyataan yang dapat memicu terjadinya konflik di masyarakat," kata Gubernur.
Gubernur mengatakan, untuk mewujudkan pilkada damai tersebut juga membutuhkan konsistensi dan komitmen moral dari para penyelenggara pilkada, khususnya KPU dan Panwaslu untuk melaksanakan seluruh tahapan pilkada sesuai aturan yang berlaku.
Pengalaman selama ini, kata Gubernur, munculnya konflik dalam pelaksanaan pilkada karena dipicu ulah oknum penyelenggara pilkada yang sengaja melanggar aturan pilkada karena tergiur sesuatu dari pihak tertentu yang berkepentingan dalam pelaksanaan pilkada itu.
Gubernur menambahkan, aparat keamanan di Malut juga diharapkan untuk mengantisipasi setiap hal yang dapat memunculkan konflik pada pilkada serentak nanti, termasuk di antaranya peredaran minuman keras karena orang yang mabuk lebih mudah diprovokasi melakukan hal-hal yang tidak diinginkan dalam pelaksanaan pilkada serentak nanti.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015