Ambon, 11/8 (Antara Maluku) - Pemerintah Kota Ambon, Maluku, menggelar festival 1.000 terompet kolaborasi dengan musik etnik Maluku di kawasan Gong Perdamaian Dunia pada 17 Agustus 2015.

"Festival 1.000 terompet kolaborasi dengan alat musik khas Maluku tifa totobuang, hadrat dan rebana dilakukan untuk memeriahkan perayaan HUT ke-70 Proklamasi RI dan HUT ke 440 Kota Ambon pada 2015," kata Kepala Dinas Periwisata dan Kebudayaan Kota Ambon Henry Sopacua, Selasa.

Menurut dia, kegiatan ini melibatkan pemuda gereja, masjid dan sanggar seni di kota Ambon yang disatukan dalam festival terompet dan musik etnik Maluku.

Direncanakan peserta festival akan melakukan arak-arakan dari berbagai kawasan di Kota Ambon menuju Gong Perdamaian Dunia, dan akan menampilkan atraksi kurang lebih satu jam.

"Para pemain terompet akan menampilkan sugguhan menarik yakni lagu kebangsaan, daerah dan lagu masa kini yang dikolaborasi dengan musik etnik," katanya.

Pihaknya, kata Henry berencana membuat rekor baru aksi meniup terompet dengan jumlah peserta terbanyak di seluruh Indonesia sekaligus tercatat pada Museum Rekor Indonesia (MURI).

"Pihak MURI tertarik dengan konsep yang kami tawarkan, karena layak dijual dan mendapatkan penghargaan," ujarnya.

Dijelaskannya, rekor tersebut belum pernah dilaksanakan daerah lain dan tercatat di MURI, karena itu festival terompet direncanakan akan menjadi catatan baru.

"Kami berharap festival ini menjadi pemicu Ambon sebagai kota musik, bukan hanya kaya akan penyanyi tetapi pemain musik berbagai alat musik khususnya terompet dan musik etnik," tandasnya.

Henry mengakui, Ambon tidak asing lagi dengan budaya meniup terompet, karena di setiap tampilan seni dan budaya tidak terlepas dari keberadaan alat musik terompet.

"Hal inilah yang membuat kami mengambil inisiatif untuk mengelar sebuah kegiatan yang berbeda dari daerah lain di seluruh Indonesia yakni festival 1.000 terompet," katanya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015