Ambon, 15/8 (Antara Maluku ) - Warga Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Latif Hatala mengeluhkan terjadinya intrusi air laut di wilayah mereka sehingga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih untuk konsumsi, baik minum maupun memasak.
Keluhan itu disampaikan Latif saat Wakil Gubernur Zeth Sahuburua meninjau kesiapan umat Islam di Desa Batu Merah yang menyampaikan kesediaan untuk menerima peserta Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XI Nasional di Ambon, Sabtu.
"Pa Etty (sapaan akrab Zeth), saat ini air bawah tanah melalui sumur bor terasa asin sehingga meresahkan masyarakat di Batu Merah yang kemungkinan juga di daerah lainnya di Kota Ambon," ujarnya.
Latif yang mantan anggota DPRD Kota Ambon dari Partai Golkar itu mengemukakan, terjadinya intrusi air laut karena permukiman sudah di aspal atau di semen sehingga saat hujan tidak terjadi resapan air sebagai cadangan air baku.
"Beta (saya) dengar intrusi air laut ini juga terjadi di Mardika hingga Waihaong, kecamatan Nusaniwe karena permukiman di Kota Ambon, terutama di dataran rendah tidak ada ruang untuk resapan air tanah sehingga bila memanfaatkan sumur bor, maka air terasa asin," katanya.
Karena itu, dia mengusulkan kepada Wagub agar berkoordinasi dengan Pemkot Ambon maupun Balai Wilayah Sungai Maluku membangun embung atau bendungan guna menampung air saat hujan dan pada akhirnya menyerap air baku.
"Saatnya program terobosan itu direalisasikan sehingga Kota Ambon yang saat ini terjadi krisis air bersih tidak lebih terancam dengan permukiman dibangun tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan," ujar Latif.
Wagub Zeth mengapresiasi keluhan warga Batu Merah yang dialami juga masyarakat di daerah lainnya di Kota Ambon dengan Balai Wilayah Sungai Maluku mulai memnbangun embung maupun bendungan di sejumlah kawasan.
"Mudah-mudahan Pemkot Ambon dengan rencana tata ruangan dan dukungan Balai Wilayah Sungai Maluku mampu mengatasi krisis air bersih yang mulai meresahkan masyarakat di ibu kota Provinsi Maluku," tegasnya.
Dia juga mengarahkan warga yang menyiapkan rumahnya untuk menerima peserta Pesparawi Nasional agar memperhatikan kebersihan air, kamar mandi dan wc.
"Tidak perlu rumah mewah. Namun, bila air, kamar mandi dan wc bersih, maka pasti memberikan rasa kerasan dan nyaman bagi siapa pun," kata Wagub Zeth.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
Keluhan itu disampaikan Latif saat Wakil Gubernur Zeth Sahuburua meninjau kesiapan umat Islam di Desa Batu Merah yang menyampaikan kesediaan untuk menerima peserta Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XI Nasional di Ambon, Sabtu.
"Pa Etty (sapaan akrab Zeth), saat ini air bawah tanah melalui sumur bor terasa asin sehingga meresahkan masyarakat di Batu Merah yang kemungkinan juga di daerah lainnya di Kota Ambon," ujarnya.
Latif yang mantan anggota DPRD Kota Ambon dari Partai Golkar itu mengemukakan, terjadinya intrusi air laut karena permukiman sudah di aspal atau di semen sehingga saat hujan tidak terjadi resapan air sebagai cadangan air baku.
"Beta (saya) dengar intrusi air laut ini juga terjadi di Mardika hingga Waihaong, kecamatan Nusaniwe karena permukiman di Kota Ambon, terutama di dataran rendah tidak ada ruang untuk resapan air tanah sehingga bila memanfaatkan sumur bor, maka air terasa asin," katanya.
Karena itu, dia mengusulkan kepada Wagub agar berkoordinasi dengan Pemkot Ambon maupun Balai Wilayah Sungai Maluku membangun embung atau bendungan guna menampung air saat hujan dan pada akhirnya menyerap air baku.
"Saatnya program terobosan itu direalisasikan sehingga Kota Ambon yang saat ini terjadi krisis air bersih tidak lebih terancam dengan permukiman dibangun tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan," ujar Latif.
Wagub Zeth mengapresiasi keluhan warga Batu Merah yang dialami juga masyarakat di daerah lainnya di Kota Ambon dengan Balai Wilayah Sungai Maluku mulai memnbangun embung maupun bendungan di sejumlah kawasan.
"Mudah-mudahan Pemkot Ambon dengan rencana tata ruangan dan dukungan Balai Wilayah Sungai Maluku mampu mengatasi krisis air bersih yang mulai meresahkan masyarakat di ibu kota Provinsi Maluku," tegasnya.
Dia juga mengarahkan warga yang menyiapkan rumahnya untuk menerima peserta Pesparawi Nasional agar memperhatikan kebersihan air, kamar mandi dan wc.
"Tidak perlu rumah mewah. Namun, bila air, kamar mandi dan wc bersih, maka pasti memberikan rasa kerasan dan nyaman bagi siapa pun," kata Wagub Zeth.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015