Ambon, 6/9 (Antara) - Sebanyak 152 regu meriahkan Lomba Gerak Jalan Indah (LGJI) kota Ambon tahun 2015 yang merupakan rangkaian kegiatan Mangente (datang dan kunjungi) serta Hari Ulang Tahun (HUT) kota ke-440 tahun.
LGJI yang digelar Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AM-GMP) di Ambon sejak tahun 1980 diikuti 152 regu yang terbagi menjadi kategori anak 63 regu, remaja 31, dewasa putri 16, dewasa putra 19, dan dewasa campuran 23 regu.
Para peserta melintasi rute lomba yang dimulai dari Monument Gong Perdamaian Dunia, Jalan Pattimura, Jalan Ahmad Yani, Jalan Diponegoro, menuju Jalan AM. Sangadji, dan berakhir di Jalan AY Patty.
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, memberikan apresiasi kepada AMGPM kota Ambon yang konsisten menjadikan LGJI agenda tahunan di Kota Ambon.
"Lomba yang dilakukan sejak 1980 harus berkualitas dan menjadi agenda tetap setiap tahun kota Ambon dalam rangka pengembangan pariwisata," katanya, Sabtu.
Menurut dia, kegiatan LGJI merupakan sarana menjadikan Ambon sebagai tujuan wisata dam harus menjadi ikon serta merek dagang.
Mewujudkan hal tersebut, kata Richard kegiatan ini harus dijaga kualitasnya, serta menampilkan kearifan lokal bukan hanya semata aspek hiburan.
"LGJI harus menjadi ikon dan merek dagang yang menjadi nilai jual, karena tidak semua daerah di Indonesia memiliki kegiatan seperti ini, ini harus dipertahankan dengan menjaga kualitas," ujarnya.
Ia mengatakan, kota Ambon berbeda dengan kabupaten dan kota lainnya di Maluku karena memiliki nama dan potesi pariwisata yang dikenal di kancah nasional maupun internasional.
"Ambon tidak memiliki potensi sumber daya alam tetapi potensi wisata kita terbuka untuk pengembangan pariwisata, dan menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung," ujarnya.
Richard menyatakan, pihaknya berkepentingan mensukseskan lomba tersebut guna pengembangan pariwisata. Tahun 2015 dicanangkan sebagai tahun mangente Ambon karena itu seluruh stakeholder berkepentingan untuk mensukseskan kegiatan tersebut.
"Hal yang harus diperhatikan adalah jadwal pelaksanaan LGJI setiap tahun, jika dikemas dengan baik kita dapat menawarkan kepada para wisatawan lokal maupun mancanegara, Yang jelas penyelenggaran harus menjadi pelopor pengembangan wisata lLGJI dan kami akan mendukung" katanya.
Sementara itu Asisten Deputi Analisis Data Pasar Kementerian Pariwisata, Fransisca Nina Soemitro mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon yang melaksanakan kegiatan Mangente Ambon.
LGJI merupakan bagian dari program mangente Ambon, pihaknya sangat mengapresiasi dan mendukung keseriusan Pemkot Ambon yang menyelengarakan dengan baik.
"Prinsipnya kami mendukung penuh upaya Pemkot Ambon, dan akan dimasukan dalam kalender nasional Kementerian Pariwisata," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
LGJI yang digelar Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AM-GMP) di Ambon sejak tahun 1980 diikuti 152 regu yang terbagi menjadi kategori anak 63 regu, remaja 31, dewasa putri 16, dewasa putra 19, dan dewasa campuran 23 regu.
Para peserta melintasi rute lomba yang dimulai dari Monument Gong Perdamaian Dunia, Jalan Pattimura, Jalan Ahmad Yani, Jalan Diponegoro, menuju Jalan AM. Sangadji, dan berakhir di Jalan AY Patty.
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, memberikan apresiasi kepada AMGPM kota Ambon yang konsisten menjadikan LGJI agenda tahunan di Kota Ambon.
"Lomba yang dilakukan sejak 1980 harus berkualitas dan menjadi agenda tetap setiap tahun kota Ambon dalam rangka pengembangan pariwisata," katanya, Sabtu.
Menurut dia, kegiatan LGJI merupakan sarana menjadikan Ambon sebagai tujuan wisata dam harus menjadi ikon serta merek dagang.
Mewujudkan hal tersebut, kata Richard kegiatan ini harus dijaga kualitasnya, serta menampilkan kearifan lokal bukan hanya semata aspek hiburan.
"LGJI harus menjadi ikon dan merek dagang yang menjadi nilai jual, karena tidak semua daerah di Indonesia memiliki kegiatan seperti ini, ini harus dipertahankan dengan menjaga kualitas," ujarnya.
Ia mengatakan, kota Ambon berbeda dengan kabupaten dan kota lainnya di Maluku karena memiliki nama dan potesi pariwisata yang dikenal di kancah nasional maupun internasional.
"Ambon tidak memiliki potensi sumber daya alam tetapi potensi wisata kita terbuka untuk pengembangan pariwisata, dan menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung," ujarnya.
Richard menyatakan, pihaknya berkepentingan mensukseskan lomba tersebut guna pengembangan pariwisata. Tahun 2015 dicanangkan sebagai tahun mangente Ambon karena itu seluruh stakeholder berkepentingan untuk mensukseskan kegiatan tersebut.
"Hal yang harus diperhatikan adalah jadwal pelaksanaan LGJI setiap tahun, jika dikemas dengan baik kita dapat menawarkan kepada para wisatawan lokal maupun mancanegara, Yang jelas penyelenggaran harus menjadi pelopor pengembangan wisata lLGJI dan kami akan mendukung" katanya.
Sementara itu Asisten Deputi Analisis Data Pasar Kementerian Pariwisata, Fransisca Nina Soemitro mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon yang melaksanakan kegiatan Mangente Ambon.
LGJI merupakan bagian dari program mangente Ambon, pihaknya sangat mengapresiasi dan mendukung keseriusan Pemkot Ambon yang menyelengarakan dengan baik.
"Prinsipnya kami mendukung penuh upaya Pemkot Ambon, dan akan dimasukan dalam kalender nasional Kementerian Pariwisata," katanya.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015