Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih memandang bahwa ukuran utama kehebatan guru terletak pada keteladanan dan kemampuannya membentuk daya tahan murid dalam menghadapi tantangan.

“Kehebatan seorang guru harus diukur dari keteladanan yang diberikan serta kemampuan melahirkan murid yang sanggup menghadapi segala tantangan,” ujar Fikri di Jakarta, Selasa.

Dia pun menegaskan bahwa kekuatan mental dan spiritual murid adalah indikator tertinggi keberhasilan seorang guru.

“Yang lebih mengguncangkan lagi barangkali dan perlu kita ingat, bahwa semua muridnya punya kemampuan untuk menghadapi segala tantangan, segala masalah, yang tak pernah menyerah demi menegakkan materi ajar yang beliau didik, yakni meninggikan kalimat Tuhannya,” kata dia.

Hal tersebut dia sampaikan sebagai tanggapan terkait dengan peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025. Fikri lalu menyoroti bahwa momentum peringatan Hari Guru Nasional harus menjadi ruang refleksi bagi seluruh insan pendidikan untuk meninjau kembali praktik pengajaran.

Dia lalu menyampaikan bahwa standar kehebatan guru yang sesungguhnya telah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Sejalan dengan itu, Fikri lalu mengajak para guru meneladani metode pengajaran Rasulullah sebagai figur pendidik utama. Ia menilai bahwa Nabi Muhammad SAW telah menampilkan model pengajaran yang ideal dari sisi interaksi, pendekatan, hingga hasil.

“Nabi Muhammad SAW adalah seorang guru yang utama, dihormati semua kalangan, diakui hingga kini, beliau mendidik semua sahabat dengan keteladanan, berinteraksi dengan penuh kelembutan dan sentuhan hati. Beliau menggabungkan antara teori dan praktik, seperti tak ada sekat,” kata dia.

Fikri yang juga mantan guru SMA dan SMK di Kota Tegal mencontohkan perubahan luar biasa yang dialami para sahabat Rasulullah sebagai bukti keberhasilan pendidikan. Mereka di antaranya Bilal, Ibnu Abbas, Salman Al-Farisi, dan Tamim Ad-Dari.

“Murid didikannya bisa ditandai dengan ciri akhlak atau moralitas yang mulia dan luhur, diakui oleh semua kalangan,” kata dia.



Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti telah menyampaikan pesan untuk tidak menilai dan menghakimi kinerja guru dari angka semata, mengingat tanggung jawab pendidikan yang pertama dan utama adalah orang tua dan keluarga.

Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyampaikan pesan tersebut dalam pidato upacara bendera peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 yang diselenggarakan di Kota Surabaya, Jawa Timur.

“Jangan hanya menilai kinerja dan menghakimi mereka dari angka-angka. Sejatinya, tanggung jawab pendidikan yang pertama dan utama adalah orang tua dan keluarga. Berilah kesempatan para guru membantu mendidik anak-anak dengan cara terbaik, perbaiki komunikasi, kerja sama, dan saling menghargai,” kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti.

Menurutnya, guru adalah agen pembelajaran dan peradaban karena mengemban tugas profetik mencerdaskan, membangun nalar kritis, hati yang jernih, dan akhlak mulia.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kehebatan guru diukur dari daya tahan murid hadapi tantangan

Pewarta: Tri Meilani Ameliya

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2025