Ambon, 24/9 (Antara Maluku) - Berbeda dengan kampung-kampung tetangganya yang juga berpenduduk muslim Sunni, masyarakat di Desa Kaitetu (Pulau Ambon), Kabupaten Maluku Tengah baru akan menyelenggarakan proses penyembelihan hewan kurban pada 25 September 2015.

Kaitetu yang merupakan salah satu dari 11 perkampungan yang berpenduduk muslim di Kecamatan Leihitu, telah melaksanakan shalat Idul Adha 10 Djulhijah 1436 di masjid setempat, Jami Hena Lua, Kamis pagi.

Namun, baru akan berkurban pada Jumat (25/9) pagi, sekitar pukul 06.30 WIT.

"Kami memang selalu melaksanakan penyembelihan kurban sehari sesudah pelaksanaan shalat Idul Adha, tidak mengapa karena hewan kurban masih bisa disembelih pada hari ke - 10 hingga ke - 13, masih Tasyrik," kata Penghulu Masjid kuno Wapaue, Jafar Lain.

Ia mengatakan tidak ada makna khusus dalam penundaan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, melainkan hanya mempertahankan tradisi yang telah lama dipegang oleh masyarakat setempat sejak zaman leluhurnya.

Menurut Jafar, dulu, ketika penduduk Kaitetu belum sebanyak sekarang, hewan-hewan kurban yang telah disembelih tidak langsung dibagikan kepada masyarakat melainkan dimasak dahulu di rumah raja (kepala desa) barulah kemudian diberikan.

"Kami melakukan penyembelihan pada Jumat (25/9) dengan waktu dimajukan pukul 06.30 WIT karena mempertimbangkan kegiatan Sholat Jumat," katanya.

Padahal, biasanya ritual keagamaan itu diselenggarakan pagi hari pukul 07.00 WIT. Nanti setelah hewan-hewannya dikuliti di rumah raja baru dibagikan kepada semua masyarakat.

Dikatakannya, sedikitnya ada tujuh ekor sapi dan 10 ekor kambing akan dikurbankan. Penyembelihan dijadwalkan berlangsung secara bersamaan di Masjid Jami Hena Lua dan Masjid kuno Wapaue.

Sesuai dengan tradisi, sebelum proses penyembelihan berlangsung, dua ekor kambing terbaik akan didandani di rumah raja setempat dan rumah soa (mata rumah) Nukuhaly, kemudian diarak keliling kampung dengan iringan hadrat dan lantunan takbir oleh masyarakat, setelah itu barulah dibawa ke masjid.

Satu ekor kambing yang akan disembelih di masjid Jami Hena Lua akan dikeluarkan dari rumah raja, sedangkan di Masjid Wapaue akan keluar dari rumah Nukuhaly.

"Kambing akan didandani secantik mungkin, dibungkus kain putih, dibekali dengan cermin, bedak dan lain-lain, ibarat Nabi Ismail," kata Jafar Lain.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015