Ambon (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku mengerahkan satu pleton Brimob Maluku untuk membantu warga Negeri Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah, membersihkan lumpur akibat banjir yang terjadi sejak sepekan lalu.
“Polda Maluku kirim satu pleton Brimob bantu warga Kaitetu di sana. Termasuk jembatan yang longsor dan rumah warga yang rusak,” kata Plh Kepala Bidang Humas Polda Maluku, Kombes Pol Denny Abrahams di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan sejak hujan deras yang mengguyur Kota Ambon dan sekitarnya dengan intensitas tinggi, Kapolda Maluku sudah memerintahkan untuk menyiagakan personel guna mencegah dampak bencana menyusul curah hujan yang tinggi dalam beberapa pekan ini.
"Pak Kapolda juga sudah tegaskan untuk Brimob dan Sabhara harus siaga dalam mengambil sikap mengantisipasi cuaca hujan dengan intensitas tinggi ini,” ujarnya.
Baca juga: Korban Banjir Kaitetu Minta Uluran Tangan Pemerintah, Pemda Malteng ke mana?
Menurutnya, Polda Maluku akan melihat perkembangan yang terjadi, apa saja kerugian yang dialami warga Kaitetu, untuk dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku dan Dinas Sosial, agar warga mendapat bantuan sosial.
“Intinya kita lihat perkembangannya bagaimana, kita lihat apa saja kerugiannya, berapa banyak warga mengungsi baru kita dorong bantuan sosial ke sana. Hal itu pasti kita lakukan,” tandasnya.
Seorang warga Iksan Kiat mengatakan BPBD Maluku sudah mendatangi warga melakukan survei terhadap lokasi-lokasi yang terdampak banjir.
“Tadi cuma turun survei mengecek lokasi di mana tanggul yang jebol. Langkah selanjutnya mereka akan coba koordinasikan ke pusat dulu katanya,” kata Iksan.
Baca juga: Banjir dan tanah longsor menyebabkan dua orang meninggal di Ambon, dampak cuaca ekstrem
Ia menyebutkan Brimob Polda Maluku juga sudah mendirikan posko darurat, dan membantu masyarakat membersihkan mushalla dan sejumlah rumah warga yang penuh lumpur akibat banjir.
“Brimob tadi sudah dirikan posko darurat, terus tadi kita dengan Brimob serta beberapa warga Kaitetu lainnya ikut pembersihan mushalla dan rumah-rumah warga,” sebutnya.
Selain itu, Iksan menambahkan warga sejak awal juga sudah mendirikan posko pantau untuk jaga-jaga setiap malam.
Saat ini, lanjutnya, belum ada bantuan apapun dari mana pun yang masuk untuk warga terkena dampak banjir di Kaitetu.
“Kami juga belum ada yang balik ke rumah masing-masing, karena belum bisa untuk ditempati kembali. Lumpur masih penuh, bahkan ada beberapa rumah yang lumpurnya masih setinggi betis orang dewasa,” pungkas Iksan.
Dilaporkan sudah sehak lima hari yang lalu, puluhan rumah warga di Negeri Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) terendam banjir.
Banjir terjadi setelah hujan lebat mengguyur Pulau Ambon terhitung sejak pekan kemarin. Akibatnya Sungai Wailoy meluap dan merendam rumah warga.
Baca juga: Hujan lebat masih berpotensi turun di sejumlah provinsi termasuk Maluku & Papua, waspadai banjir