Ternate, 7/10 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba mengatakan keterbatasan infrastruktur menjadi salah satu kendala pengembangan investasi di daerahnya, terutama untuk investasi berskala besar.

"Malut kaya potensi sumber daya alam, terutama di sektor kelautan dan perikanan, pertanian, pertambangan dan pariwisata, tetapi umumnya belum dimanfaatkan secara maksimal oleh para investor," kata Gubernur Abdul Gani Kasuba di Ternate, Rabu.

Menurut Gubernur, para investor belum memanfaatkan secara maksimal potensi sumber daya alam Malut tersebut bukan karena mereka tidak tertarik menggarapnya, tetapi lebih karena masih terbatasnya infrastruktur di daerah ini, seperti infrastruktur listrik, jalan dan pelabuhan.

Oleh karena itu, kata Gubernur yang lebih dikenal masyarakat sebagai kyai itu, Pemprov Malut fokus membenahi infrastruktur terutama di wilayah yang memiliki potensi pengembangan investasi, seperti di wilayah Halmahera dan Morotai.

"Salah satu infrastruktur di wilayah Halmahera yang kita genjot pembenahannya adalah jalan lingkar Halmahera, bahkan kita menargetkan dalam paling lambat tahun 2019 jalan lingkar itu sudah tuntas," katanya.

Gubernur mengatakan, kalau jalan lingkar Halmahera sudah tuntas selain dapat memudahkan investor untuk menggarap potensi sumber daya alam di wilayah itu, juga akan memudahkan para petani setempat dalam memasarkan berbagai komoditasnya.

Pembenahan infrastruktur di Malut, menurut Gubernur Abdul Gani Kasuba, membutuhkan dana besar, sementara kemampuan APBD Malut sangat terbatas, oleh karena itu Pemprov Malut sangat mengharapkan dukungan dari kementerian terkait di pemerintah pusat.

Gubernur menambahkan, khusus untuk pembenahan infrastruktur di sektor pariwisata, Pemprov Malut mengupaykan partisipasi dari investor, seperti yang akan dilakukan investor asal Inggris yang akan menggarap potensi pariwisata di Pulau Widi, Kabupaten Halmahera Selatan, yakni membangun lapangan terbang. 

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015