Ambon, 15/10 (Antara Maluku) - Seorang demonstran di Bula, Ibu Kota Kabbupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, pingsan akibat terkena tembakan gas air mata dari aparat kepolisian yang melakukan pengamanan, Kamis.
"Bukan tewas, tapi pingsan terkena tembakan gas air mata," kata Plt Kepala Bidang Humas Polda Maluku, Ajun Komisaris Besar Solaeman Waleulu di Ambon, Kamis.
Korban pingsan bernama Anzar Loklomin itu juga diketahui ketika menerima aksi demo komponen masyrakat SBT ke Mapolda Maluku.
Menurut Solaeman Waleulu, kedatang para pendemo ke Mapolda Maluku untuk menyampaikan aspirasi mereka yang mendesak polisi segara menahan Bupati SBT, Abdullah Vanath.
"Kami telah menerima aspirasi mereka dan akan diteruskan ke Kapolda Maluku, dan dalam pertemuan itu juga disampaikan oleh para pendemo kalau korban yang pingsan di Kota Bula saat demonstrasi itu akibat terkena tembakan gas air mata," ujarnya.
Tuntutan para pendemo di Mapolda Maluku pada intinya mendesak polisi segera menahan Bupati SBT agar tidak melarikan diri, menghilangkan barang bukti, atau mengulangi perbuatan yang sama.
Situasi keamanan dan ketertiban di Kabupaten SBT saat ini juga sudah terkendali.
Aksi demo yang terjadi di Kabupaten SBT terkait informasi soal Mendagri, Tjahlo Kumolo, telah memutuskan Kepala Biro Hukum Sekda Provinsi Maluku, Hendrik Far Far, menjadi Penjabat Bupati setempat.
Namun masyarakat setempat tidak menerima Hendrik menjadi Penjabat Bupati SBT dan menghendaki putra Indonesia asal SBT yakni Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pemprov Maluku, Sadli Ie menjadi penjabat sementara.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Bukan tewas, tapi pingsan terkena tembakan gas air mata," kata Plt Kepala Bidang Humas Polda Maluku, Ajun Komisaris Besar Solaeman Waleulu di Ambon, Kamis.
Korban pingsan bernama Anzar Loklomin itu juga diketahui ketika menerima aksi demo komponen masyrakat SBT ke Mapolda Maluku.
Menurut Solaeman Waleulu, kedatang para pendemo ke Mapolda Maluku untuk menyampaikan aspirasi mereka yang mendesak polisi segara menahan Bupati SBT, Abdullah Vanath.
"Kami telah menerima aspirasi mereka dan akan diteruskan ke Kapolda Maluku, dan dalam pertemuan itu juga disampaikan oleh para pendemo kalau korban yang pingsan di Kota Bula saat demonstrasi itu akibat terkena tembakan gas air mata," ujarnya.
Tuntutan para pendemo di Mapolda Maluku pada intinya mendesak polisi segera menahan Bupati SBT agar tidak melarikan diri, menghilangkan barang bukti, atau mengulangi perbuatan yang sama.
Situasi keamanan dan ketertiban di Kabupaten SBT saat ini juga sudah terkendali.
Aksi demo yang terjadi di Kabupaten SBT terkait informasi soal Mendagri, Tjahlo Kumolo, telah memutuskan Kepala Biro Hukum Sekda Provinsi Maluku, Hendrik Far Far, menjadi Penjabat Bupati setempat.
Namun masyarakat setempat tidak menerima Hendrik menjadi Penjabat Bupati SBT dan menghendaki putra Indonesia asal SBT yakni Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pemprov Maluku, Sadli Ie menjadi penjabat sementara.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015