Ambon, 18/10 (Antara Maluku) - Dinas Perhubungan Kota Ambon membuka trayek baru ke lokasi pengungsi korban retakan tanah Batu Gajah di Negeri Halong Kecamatan Baguala.

"Pembukaan trayek baru Ambon-Lateri Wapo dilakukan untuk memperlancar akses masyarakat khususnya pengungsi Batu Gajah yang telah menempati lokasi baru di negeri Halong," kata Kadis Perhubungan setempat, Pieter Saimima, Maluku, Sabtu.

Upaya ini sesuai kesepakatan Pemerintah Kota Ambon dengan warga Lateri Atas dan pengungsi Batu Gajah yang selama ini terkendala akses transportasi.

"Keinginan warga Lateri dan sekitarnya agar kawasan tempat tinggal mereka dapat dilalui angkutan umum kelas ekonomi seperti halnya kawasan lain yang di Kota Ambon dapat terwujud dengan pembukaan trayek baru," katanya.

Trayek mulai beroperasi 26 Oktober 2015 dengan mengangkut penumpang dari Teminal Mardika-Latari atas Wapo sampai ke lokasi pengungsian Batu Gajah dengan tarif Rp4.000 per orang.

Pembukaan trayek baru telah disampaikan sejak lama sebelum para pengungsi menempati lokasi baru, tetapi setelah dilakukan survei dan pertimbangan baru terlaksana.

"Semua masyarakat mendukung kebijakan yang diambil Pemkot Ambon seperti Kelurahan Lateri, Kecamatan Baguala, maupun warga gereja dua kawasan tersebut agar ada trayek angkot yang melayani warga sekitar," tandasnya.

Pieter menjelaskan sampai saat ini sedikitnya dua angkot yang mendaftarkan untuk melayani trayek Mardika-Lateri Wapo, tetapi diperkirakan kurang lebih delapan unit kendaraan akan melayani pada trayek ini.

"Kami berharap pembukaan trayek ini dapat membantu masyarakat akan akses transportasi dari dan ke kawasan ini, sehingga mereka tidak mengalami keterbatasan sarana transportasi," ujarnya.

Sebanyak 235 rumah dibangun pemerintah bagi pengungsi Batu Gajah korban retakan tanah tahun 2012 dan telah diresmikan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa pada 7 September 2015.

Ditambahkannya, pemerintah tetap akan memberikan pelayanan berupa pembukaan sejumlah trayek jika seluruh masyarakat menyetujui dan memberikan dukungan. 

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015