Ambon, 23/10 (Antara Maluku) - Kontraktor Turki akan melanjutkan pembangunan transmisi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Suli-Tulehu berkapasitas 2x10 megawatt di Kecamatan Salahutu, Maluku.

"Kontraktor dari Turki telah melakukan survei lapangan, dan kemungkinan besar proses pekerjaan akan dimulai Desember 2015 atau palaing lambat Januari 2016 sudah efektif bekerja," kata Penanggung Jawab Proyek Pembangunan PLTP Suli-Tulehu PLN Unit Induk Pembangunan XIV Tri Hariyanto di Ambon, Kamis.

Menurut dia, pembanguan pembangkit Waai ditargetkan selesai 2016 - 2017, karena itu proses pembangunan transmisi segera dilaksanakan ,untuk menyalurkan daya litrik dari pembangkit ke masyarakat.

"Kami berharap dengan kontraktor Turki dapat melanjutkan proses pembangunan transmisi, sehingga dalam waktu dekat dapat menyalurkan daya litrik dari pembangkit ke masyarakat," katanya.

Tri mengatakan, kedatangan para kontraktor Turki telah diatur khusus dari pihak kedutaan, dan untuk melanjutkan pekerjaan akan dilibatkan tenaga kerja lokal.

"Tenaga kerja lokal juga akan dilibatkan, memang tidak 100 persen tetapi minimal kami melibatkan tenaga lokal yang akan membantu proses pembangunan dengan jangka waktu satu hingga dua tahun," ujarnya.

Diakuinya, pembangunan transmisi Waai terkendala permasalahan lahan warga dan saat ini dalam proses penanganan di Pegadilan Negeri (PN) Ambon.

"Beberapa waktu lalu ada tuntutan warga untuk lahan di Waai, padahal dalam prosesnya mereka kalah di PN, kami berharap masalah seperti ini tidak terulang lagi, sehingga para kontraktor asing dapat bekerja tanpa ada kendala khususnya kondisi keamanan yang kondusif," katanya.

Ia menjelaskan, penyelesaian pembangunan transmisi harus mendapat dukungan pemerintah dan masyarakat yang akan dilalui jalur trasmisi, karena telah disiapkan ganti rugi atau kompensasi berdasarkan aturan pemerintah.

Dukungan pemerintah sangat diharapakan untuk membantu PLN menyediakan sarana pembangunan ,jika tidak maka akan tertinggal dengan provinsi Maluku Utara yang telah menyediakan sarana dan prasarana penunjang pembangunan kelistrikan.

"Kami meminta bantuan Gubernur Maluku dan Wali Kota Ambon untuk membantu mengatasi masalah lahan terutama untuk pembangunan kelistrikan di Maluku, sehingga dapat petumbuhan ekonomi," tandasnya.

Tri menambahkan, tenaga listrik yang dihasilkan PLTP Tulehu akan menjadi penopang beban dasar listrik di Kota Ambon dan sekitarnya.

"Adapun saat ini beban puncak sistem Ambon mencapai 50 MW, dengan daya mampu pembangkit sekitar 56 MW, sedangkan pertumbuhan permintaan listrik di Ambon rata-rata 12 persen per tahun," ujarnya. 

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015