Ambon, 26/10 (Antara) - Gubernur Maluku, Said Assagaf menyatakan Kejurnas amatir Pra PON Wilayah Timur Indonesia 2015 merupakan ajang kebangkitan tinju di Provinsi ini.
"Kejurnas Pra PON merupakan era kebangkitan dunia tinju amatir di bumi raja-raja, sekaligus seleksi persiapan generasi muda berprestasi di cabang olah keras ini," katanya saat membuka Kejurnas tinju Pra PON, di Ambon, Senin.
Menurut dia, harapan untuk mengembalikan kejayaan tinju amatir semakin nyata dan pasti terlihat dari perjuangan para atlet yang berjuang untuk memperebutkan tiket menuju PON XIX di Jawa Barat pada 2016.
Tinju, katanya, saat ini sudah berkembang menjadi industri olah raga yang mendunia dan digemari seluruh kalangan di Indonesia maupun Internasional.
"Tinju bukan lagi olah raga keras yang hanya diminati kaum laki-laki tetapi perempuan khususnya kalangan remaja maupun anak-anak di Indonesia dan dunia internasional," ujar Gubernur.
Said mengatakan, kebangkitan tinju Maluku di zaman kejayaan Elyas Pical, Wim Gomies dan petinju lainnya yang pernah meraih gelar juara dunia harus menjadi motivasi bagi generasi muda.
"Prestasi yang diraih para mantan petinju bukan untuk dikenang romantisme kejayaan, tetapi kilas balik untuk memotivasi diri sebagai teladan yang patut dan pantas untuk diteladani," katanya.
Selain itu, lanjutnya, kultur ketimuran yang menjadi potensi lahirnya prestasi ditunjang watak yang khas menjadi ciri langka, ditunjang bakat alam sebagai petarung sejati.
"Hal ini menjadi keuntungan tersendiri yang tidak dimiliki daerah lainnya. Bakat alam bukanlah modal jika tidak ditunjang proses pembinaan yang teratur untuk melahirkan atlet tinju yang handal," tandasnya.
Gubernur mengakui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku berkepentingan untuk menyukseskan even Kejurnas tinju Pra PON wilayah Timur Indonesia di kota Ambon.
Prestasi tinju yang diraih, bukan hanya tanggung jawab Pemprov, KONI maupun Pengprov Pertina, tetapi seluruh stakeholder. Prestasi yang dicapai juga harus ditunjang kepastian jaminan ekonomi.
"Hal ini menjadi tantangan pemerintah dan stakeholder lainnya untuk diselesaikan bersama agar kedepan atlet berprestasi mendapat kesempatan untuk bekerja di instansi pemerintahan, BUMN maupun BUMD." katanya.
Ditambahkannya, meraih prestasi para atlet harus menjunjung tinggi sportivitas, saling menghargai sesuai semboyan satria didalam dan diluar ring.
"Wasit dan hakim juga harus menunjang prestasi atlet dengan bertindak profesional, proposional, serta jujur dan adil," tegas Gubernur Said.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Kejurnas Pra PON merupakan era kebangkitan dunia tinju amatir di bumi raja-raja, sekaligus seleksi persiapan generasi muda berprestasi di cabang olah keras ini," katanya saat membuka Kejurnas tinju Pra PON, di Ambon, Senin.
Menurut dia, harapan untuk mengembalikan kejayaan tinju amatir semakin nyata dan pasti terlihat dari perjuangan para atlet yang berjuang untuk memperebutkan tiket menuju PON XIX di Jawa Barat pada 2016.
Tinju, katanya, saat ini sudah berkembang menjadi industri olah raga yang mendunia dan digemari seluruh kalangan di Indonesia maupun Internasional.
"Tinju bukan lagi olah raga keras yang hanya diminati kaum laki-laki tetapi perempuan khususnya kalangan remaja maupun anak-anak di Indonesia dan dunia internasional," ujar Gubernur.
Said mengatakan, kebangkitan tinju Maluku di zaman kejayaan Elyas Pical, Wim Gomies dan petinju lainnya yang pernah meraih gelar juara dunia harus menjadi motivasi bagi generasi muda.
"Prestasi yang diraih para mantan petinju bukan untuk dikenang romantisme kejayaan, tetapi kilas balik untuk memotivasi diri sebagai teladan yang patut dan pantas untuk diteladani," katanya.
Selain itu, lanjutnya, kultur ketimuran yang menjadi potensi lahirnya prestasi ditunjang watak yang khas menjadi ciri langka, ditunjang bakat alam sebagai petarung sejati.
"Hal ini menjadi keuntungan tersendiri yang tidak dimiliki daerah lainnya. Bakat alam bukanlah modal jika tidak ditunjang proses pembinaan yang teratur untuk melahirkan atlet tinju yang handal," tandasnya.
Gubernur mengakui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku berkepentingan untuk menyukseskan even Kejurnas tinju Pra PON wilayah Timur Indonesia di kota Ambon.
Prestasi tinju yang diraih, bukan hanya tanggung jawab Pemprov, KONI maupun Pengprov Pertina, tetapi seluruh stakeholder. Prestasi yang dicapai juga harus ditunjang kepastian jaminan ekonomi.
"Hal ini menjadi tantangan pemerintah dan stakeholder lainnya untuk diselesaikan bersama agar kedepan atlet berprestasi mendapat kesempatan untuk bekerja di instansi pemerintahan, BUMN maupun BUMD." katanya.
Ditambahkannya, meraih prestasi para atlet harus menjunjung tinggi sportivitas, saling menghargai sesuai semboyan satria didalam dan diluar ring.
"Wasit dan hakim juga harus menunjang prestasi atlet dengan bertindak profesional, proposional, serta jujur dan adil," tegas Gubernur Said.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015