Ambon, 26/11 (Antara Maluku) - Maluku akan memekarkan 13 kabupaten baru pada 2016, guna mempercepat pemerataan pembangunan dan penduduk, serta meningkatkan ekonomi dan pelayanan sosial di provinsi tersebut.

"Jika kabupaten baru ini ditambah dengan 11 kabupaten/kota yang ada maka kita akan memiliki 24 kabupaten/kota," kata Gubernur Maluku Said Assagaff dalam arahannya pada Musyawarah Besar Masyarakat Maluku (Mubes MAMA) di Ambon, Kamis.

Ia mengatakan kepadatan penduduk yang tidak seimbang antarwilayah dan masih kurangnya infrastruktur akan meningkatkan kesenjangan sosial dan ekonomi masyarakat pada tahun-tahun ke depan.

"Jika tidak segera diantisipasi maka tingkat kemiskinan akan terus meningkat," kata dia.

Karena itu, kata Said, pemekaran 13 kabupaten baru tersebut merupakan kebutuhan penting mengingat pembangunan di berbagai sektor di Maluku selama ini belum merata dan timpang.

"Memekarkan banyak wilayah baru dan menyesuaikan jumlah penduduk adalah salah satu cara untuk menyeimbangkan pembangunan di berbagai sektor," ucapnya.

Kabupaten yang akan dimekarkan pada 2016 antara lain Seram Utara Raya, Kepulauan Kei Besar, Jazirah Leihitu, Kayeli, Gorom-Wakate, dan Tabaletei.

"Pulau Seram merupakan salah satu wilayah di Maluku dengan kepadatan penduduk yang tinggi dibandingkan pulau lainnya, makanya Pulau Seram juga akan dimekarkan menjadi kabupaten baru, salah satu yang sudah diusulkan adalah Kabupaten Seram Utara Raya," ucapnya.

Selain memekarkan 13 kabupaten baru pada 2016, Said mengatakan Pulau Banda yang sekarang berada di bawah wilayah Kabupaten Maluku Tengah juga tengah diupayakan agar segera dijadikan kawasan ekonomi khusus (KEK).

"Dengan potensi sejarah, budaya, dan pariwisata yang dimilikinya, Banda sangat tepat jika dijadikan KEK, ini tentunya akan semakin meningkatkan perekonomian masyarakatnya dan Maluku secara luas," ucapnya. 

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015