Ternate, 29/11 (Antara Maluku) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Ternate, Maluku Utara menyambut gerhana total pada tahun 2016 dan menyiapkan Benteng Ford Oranje salah satu peninggalan sejarah andalan yang akan dikunjungi wisatawan.

Kadisbudpar Kota Ternate, Anas Konoras di Ternate, Minggu mengatakan, salah satu tempat yang akan menjadi kunjungan yakni Benteng Ford Oranje dan saat ini taman Fort Oranje sudah mengalami revitalisasi yang kedua.

"Semuanya belum begitu rampung, namun kita akan mencoba untuk menata sebagian yang sudah jadi salah satu gedung didalamnya seperti museum rempah-rempah memang isi didaalamnya belum lengkap karena kita harus melalui beberapa tahapan, dan mempersiapakn beberapa kebutihan isi dari museum," katanya.

Peninggalan sejarang yang terus harus dijaga, sehingga dengan adanya kejadian fenomena alam gerhana total pada tahun 2016 mendatang hal ini sangat menguntungkan pariwisata Kota Ternate deengan perkenalan sejarah dan budaya kota Ternate ini sendiri.

Dia menjelaskan, informasi yang disampaikan ini merupakan salah satu langkah bagaimana masyarakat Kota Ternate memiliki sejarang peninggalan yang sangat kaya dan beragam budaya.

"Informasi ini juga penting bahwa kita memiliki sebuah Benteng peninggalan yang cukup ada kaitannya dengan kedatangan bangsa Asing saat kunjungan di Indonesia, khususnya di Ternate," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya akan memprioritaskan pengembangan objek pariwisata guna merangsang sektor pariwisata dengan memanfaatkan kunjungan wisatawan domestic dan mancanegara ke Ternate.

"Untuk tahun ini, telah bekerjasama dengan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat kini tengah melakukan revitalisasi terhadap benteng peninggalan colonial tersebut dan sejak dua tahun terakhir revitalisasi difokuskan di Benteng Ford Oranye dengan anggaran dari APBN lebih dari Rp10 miliar secara bertahap," katanya.

Dia mengatakan, saat ni, Benteng Ford Oranye yang dibangun ini berawal dibangun di atas puing-puing bekas sebuah benteng yang dibangun sekitar tahun 1522 bangsa Portugis dengan sebutan benteng Malayo telah menjadi symbol pariwisata di Kota Ternate.

Sebab, keberadaan benteng ini juga dengan sendirinya menjadi pertanda sebuah fase politik ekonomi global awal dimulai karena kedatangan bangsa Belanda semakin menyuburkan atmosfir dagang kolonial dengan penguasaannya atas monopoli rempah di Ternate dan sekitarnya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015