Ambon, 23/12 (Antara Maluku) - Penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Maluku tahun 2015 mencapai 92,36 persen, yakni Rp11.660.053.200 dari total pagu Rp12.624.435.000.
"Hingga saat ini APBN 2015 hanya tersisa Rp964.381.800 dari total Rp12.624.435.000," kata Kepala BKP Provinsi Maluku Paulus Kaihatu, di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan APBN BKP yang berasal dari dana dekonsetrasi dan dana tugas pembantuan (dana solid), masing-masing sebesar Rp5.429.990.000 dan Rp7.194.445.000.
Dana dekonsentrasi telah terserap sebanyak 97,73 persen atau Rp5.306.811.200 untuk program Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan sebanyak Rp499.136.000 dari total Rp499.536.000, dan program Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan sebesar Rp2.701.288.200 dari Rp2.820.325.000.
Sisanya digunakan untuk Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar sebesar Rp1.218.246.000 dari total anggaran Rp1.219.746.000, dan Dukungan Manajemen dan Teknis Ketahanan Pangan lainnya sebesar Rp888.141.000 dari Rp890.383.000.
"Selain dari dana dekonsentrasi, dana solid juga digunakan untuk program Dukungan Manajemen dan Teknis Ketahanan Pangan lainnya, yang telah terpakai Rp6.353.242.000, jadi ada sisa sekitar Rp841.203.000," katanya.
Lebih lanjut Paulus mengatakan sesuai dengan visi BKP Maluku, yakni Mantapnya Ketahanan Pangan Berbasis Kepulauan dan Sumber Daya Lokal secara Efektif dan Berkelanjutan, pihaknya sedapat mungkin menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan maksimal.
Dari keseluruhan penggunaan anggaran, baik APBN maupun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang juga hampir terserap habis, yakni 83,70 persen dimaksimalkan untuk masayarakat, terutama untuk pengembangan diversifikasi dan ketahanan pangan.
"Prestasi kita untuk tahun ini, kita juara harapan satu tingkat nasional untuk Lomba Cipta Menu berbasis pangan lokal pada peringatan Hari Pangan Sedunia Tahun 2015, di Palembang Sumatera Selatan. Kemudian penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara kategori Pembina Ketahanan Pangan yang diterima Kepala Desa Waturu (Kabupaten Maluku Tenggara Barat)," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Hingga saat ini APBN 2015 hanya tersisa Rp964.381.800 dari total Rp12.624.435.000," kata Kepala BKP Provinsi Maluku Paulus Kaihatu, di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan APBN BKP yang berasal dari dana dekonsetrasi dan dana tugas pembantuan (dana solid), masing-masing sebesar Rp5.429.990.000 dan Rp7.194.445.000.
Dana dekonsentrasi telah terserap sebanyak 97,73 persen atau Rp5.306.811.200 untuk program Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan sebanyak Rp499.136.000 dari total Rp499.536.000, dan program Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan sebesar Rp2.701.288.200 dari Rp2.820.325.000.
Sisanya digunakan untuk Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar sebesar Rp1.218.246.000 dari total anggaran Rp1.219.746.000, dan Dukungan Manajemen dan Teknis Ketahanan Pangan lainnya sebesar Rp888.141.000 dari Rp890.383.000.
"Selain dari dana dekonsentrasi, dana solid juga digunakan untuk program Dukungan Manajemen dan Teknis Ketahanan Pangan lainnya, yang telah terpakai Rp6.353.242.000, jadi ada sisa sekitar Rp841.203.000," katanya.
Lebih lanjut Paulus mengatakan sesuai dengan visi BKP Maluku, yakni Mantapnya Ketahanan Pangan Berbasis Kepulauan dan Sumber Daya Lokal secara Efektif dan Berkelanjutan, pihaknya sedapat mungkin menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan maksimal.
Dari keseluruhan penggunaan anggaran, baik APBN maupun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang juga hampir terserap habis, yakni 83,70 persen dimaksimalkan untuk masayarakat, terutama untuk pengembangan diversifikasi dan ketahanan pangan.
"Prestasi kita untuk tahun ini, kita juara harapan satu tingkat nasional untuk Lomba Cipta Menu berbasis pangan lokal pada peringatan Hari Pangan Sedunia Tahun 2015, di Palembang Sumatera Selatan. Kemudian penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara kategori Pembina Ketahanan Pangan yang diterima Kepala Desa Waturu (Kabupaten Maluku Tenggara Barat)," katanya.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015