Ternate, 25/1 (Antara Maluku) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku Utara, mengimbau masyarakat di daerah ini untuk mewaspadai teroris maupun organisasi yang mengajarkan ideologi radikal dan sesat.

"Masyarakat jangan mudah percaya dan bergabung dengan kelompok yang tidak jelas, karena bisa jadi mereka adalah teroris," kata Sekretaris MUI Malut, Mahmud Zulkiram di Ternate, Minggu.

Dia mengatakan, saat ini di Maluku Utara dan khususnya Kota Ternate, sedang mempersiapkan momentum Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret 2016, sehingga masalah kamtibmas sangat mempengaruhi kunjungan wisatawan ke daerah ini.

Karena itu, kata Mahmud, masyarakat jangan panik menghadapi berbagai informasi mengenai terorisme, selanjutnya memberikan bantuan kepada petugas keamanan jika melihat atau menemukan adanya perkumpulan kecil serta ajaran-ajaran berbau radikal dengan melaporkan ke aparat keamanan terdekat.

Mahmud menyatakan, para kelompok teroris sudah salah menerjemahkan mengenai jihad. Sesungguhnya jihad seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW dilarang membunuh anak-anak, orang tua, rumah ibadah, tetapi yang dilakukan oleh teroris sudah bertentangan dengan nilai-nilai keislaman.

"Saya menilai, pemikiran teroris jika membunuh orang akan masuk surga, ini salah, karena ilmu yang mereka terima tidak benar dan lebih pada doktrin-doktrin sesat," tandasnya.

Sedangkan, Kapolda Maluku Utara, Brigjen Pol Zulkarnain menyatakan, telah mengeluarkan instruksi kepada seluruh jajaran Polres agar intensif melakukan pencegahan dan deteksi terkait adanya ancaman teroris di masing - maisng daerahnya.

Selain itu, pola pengamanan harus dilakukan secara berjenjang di seluruh lini, mulai di berbagai fasilitas umum maupun tempat keramaian dan akses transportasi laut maupun udara.

Apalagi, ribuan wisatawan mancanegara menjadwalkan berkunjung ke Maluku Utara untuk menyaksikan GMT pada 9 Maret 2016, sehingga stabilitas keamanan harus terkendali.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016