Penanganan penyakit demam berdarah dengue (DBD) memang bukan tupoksi seorang camat, namun bagi Thamrin Marsaoly, masalah itu merupakan bagian dari pekerjaan yang harus disikapinya dengan serius.

Camat Ternate Tengah, Kota Ternate, Maluku Utara itu beralasan, korban DBD adalah masyarakat dan sebagai pimpinan, dirinya terpanggil untuk berperan agar wilayahnya terbebas dari DBD.

Pria kelahiran tahun 1981 itu juga paham bahwa Kota Ternate merupakan salah satu wilayah di Maluku Utara yang masuk endemis DBD yang sering mewabah, bahkan pernah sampai menimbulkan korban meninggal dunia.

"Sejak saya menjadi camat di Ternate Tengah tiga tahun silam, saya selalu berusaha agar tidak seorang pun warga di wilayah ini yang terjangkit DBD. Berbagai cara saya lakukan untuk mewujudkannya dan syukur alhamdulillah cukup berhasil," katanya.

Magister Lingkungan dari Universitas Gajah Mada itu mengaku lebih mengedepankan partisipasi masyarakat dalam mencegah dan memberantas DBD.

Partisipasi masyarakat yang ditekankan adalah menjaga kebersihan lingkungan melalui pola 3M yakni menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan mengubur kaleng atau benda yang dapat menampung air.

"Saya selalu meluangkan waktu turun ke masyarakat untuk mengajak masyarakat melakukan pola 3M tersebut, selain itu saya juga memanfaatkan para lurah dan staf serta PKK untuk melakukan upaya yang sama," kata ayah satu anak itu.

Thamrin Marsaoly yang sebelumnya menjabat sebagai Kabag Humas dan Protokoler Pemkot Ternate itu mengaku tidak jarang menegur lurah jika melihat di wilayah lurah bersangkutan lingkungannya kotor atau terlihat genangan air dan kaleng bekas berhamburan.

Para tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh agama juga selalu dilibatkan dalam upaya memberikan penyadaran kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

"Bahkan tidak jarang mereka juga ikut turun dalam kerja bakti membersihkan lingkungan pada setiap hari Jumat atau hari Minggu," tuturnya.

Mantan Ketua KNPI Kota Ternate itu juga selalu berkoordinasi dengan dua puskesmas di wilayahnya dan Dinas Kesehatan Kota Ternate untuk melakukan kegiatan fogging atau pengasapan secara periodik di wilayah-wilayah yang dianggap rawan munculnya penyakit DBD.

"Alhamdulilah kasus DBD di Ternate Tengah relatif sedikit dibandingkan dengan wilayah lain di Kota Ternate, bahkan khusus untuk tahun ini belum ada," demikian Thamrin Marsaoly. 

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016