Ternate, 23/2 (Antara Maluku) - Dinas Pertambangan Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut) menyatakan pembangunan smelter (fasilitas pengolahan hasil tambang) PT Harita Group di kawasan Pulau Obi belum rampung.

"Memang, PT Harita Group tidak dapat memastikan kapan mega proyek tersebut rampung dan dapat dioperasikan," kata Kepala Dinas Pertambangan Kabupaten Halsel Abdul Fataha Suma, dihubungi dari Ternate, Selasa.

Dia mengaku tidak tahu pasti kapan selesainya proyek yang dibangun group perusahaan yang menaungi dua perusahaan tambang nikel di Obi yakni PT. Gane Permai Sentosa (GPS) dan PT. Trimega Bangun Persada (TBP) itu.

"Hasil konfirmasi dengan pihak perusahaan, tidak ada penjelasan pasti terkait dengan rampungnya pembangunan smelter tersebut," katanya.

Menurut dia, aktivitas pembangunan smelter itu saat ini masih terus berjalan dan pihaknya belum lama ini melakukan periksa-silang dan pemantuan langsung ke lokasi perusahaan.

"Saya baru-baru ini turun ke lokasi dan langsung melihat progress pekerjaan di lapangan. Memang aktivitas pekerjaannya terus berlangsung dan banyak tenaga kerja yang didatangkan dari Tiongkok dan sementara masih terus bekerja," katanya.

"Dari hasil pantuan, pekerjaannya sudah mencapai sekitar 30 persen. Ada kemungkinan di tahun ini sudah rampung," tambahnya.

Diharapkan proyek tersebut segera rampung dan beroperasi agar banyak tenaga kerja yang terserap bekerja pada pabrik tersebut, baik tenaga kerja lokal maupun dari luar.

Pembangunan smelter PT Harita group telah dilakukan sejak peletakan batu pertama oleh Gubernur Maluku Utara dan dihadiri langsung oleh mantan Bupati Halsel Muhammad Kasuba dan sejumlah pejabat Pemprov maupun Pemkab Halsel pada pertengahan 2015.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016