Ternate, 14/3 (Antara Maluku) - Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara tidak mengalami kendala berarti, kendati rumah sakit, Puskesmas dan tenaga kesehatan di daerah itu masih terbatas.
"Kami terus melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Morotai terkait pelaksanaan PIN Polio di daerah itu dan dilaporkan bahwa pelaksanaannya lancar, tidak ada kendala yang berarti," kata Kepala Dinas Kesehatan Maluku Utara, Idhar Sidi Umar, di Ternate, Senin.
Partisipasi masyarakat di kabupaten yang masuk daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T) itu juga cukup baik, terbukti banyaknya orang tua yang membawa anaknya ke rumah sakit, Puskesmas, posyandu atau tempat lainnya yang dijadikan lokasi pelaksanaan PIN Polio.
Ia tidak menyebutkan secara rinci jumlah anak di Morotai yang menjadi sasaran polio, namun meyakini bahwa capaian pelaksanaan PIN di daerah itu hingga berakhirnya pada 15 Maret 2016 diatas 95 persen.
Keyakinan itu di antaranya didasarkan atas adanya sosialisasi secara intensif yang dilakukan Dinas Kesehatan, Pemkab Pulau Morotai dan berbagai pihak terkait lainnya di daerah itu mengenai pentingnya imunisasi polio bagi anak usia 0-59 bulan, khususnya dalam upaya mencegah anak dari virus polio.
Ia mengimbau kepada petugas kesehatan di Morotai agar melakukan penyisiran di seluruh daerah itu, terutama di wilayah pesisir, pelosok dan pulau kecil, karena tidak tertutup kemungkinan masih ada anak yang tidak sempat dibawa orang tuanya untuk menjalani imunisasi polio.
Pelaksanaan PIN Polio di kabupaten/kota lainnya di Maluku Utara juga dilaporkan berjalan lancar dan tidak ada kelompok masyarakat yang menolaknya dengan alasan haram karena menggunakan vaksin dari bahan yang tidak halal.
Ketua Majelis Ulama (MUI) Maluku Utara, Yamin Hadad sebelumnya mengimbau masyarakat untuk tidak takut membawa anaknya ke rumah sakit atau Puskesmas untuk menjalani imunisasi polio, karena tujuannya untuk mencegah penyakit yang membahayakan kesehatan anak.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Kami terus melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Morotai terkait pelaksanaan PIN Polio di daerah itu dan dilaporkan bahwa pelaksanaannya lancar, tidak ada kendala yang berarti," kata Kepala Dinas Kesehatan Maluku Utara, Idhar Sidi Umar, di Ternate, Senin.
Partisipasi masyarakat di kabupaten yang masuk daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T) itu juga cukup baik, terbukti banyaknya orang tua yang membawa anaknya ke rumah sakit, Puskesmas, posyandu atau tempat lainnya yang dijadikan lokasi pelaksanaan PIN Polio.
Ia tidak menyebutkan secara rinci jumlah anak di Morotai yang menjadi sasaran polio, namun meyakini bahwa capaian pelaksanaan PIN di daerah itu hingga berakhirnya pada 15 Maret 2016 diatas 95 persen.
Keyakinan itu di antaranya didasarkan atas adanya sosialisasi secara intensif yang dilakukan Dinas Kesehatan, Pemkab Pulau Morotai dan berbagai pihak terkait lainnya di daerah itu mengenai pentingnya imunisasi polio bagi anak usia 0-59 bulan, khususnya dalam upaya mencegah anak dari virus polio.
Ia mengimbau kepada petugas kesehatan di Morotai agar melakukan penyisiran di seluruh daerah itu, terutama di wilayah pesisir, pelosok dan pulau kecil, karena tidak tertutup kemungkinan masih ada anak yang tidak sempat dibawa orang tuanya untuk menjalani imunisasi polio.
Pelaksanaan PIN Polio di kabupaten/kota lainnya di Maluku Utara juga dilaporkan berjalan lancar dan tidak ada kelompok masyarakat yang menolaknya dengan alasan haram karena menggunakan vaksin dari bahan yang tidak halal.
Ketua Majelis Ulama (MUI) Maluku Utara, Yamin Hadad sebelumnya mengimbau masyarakat untuk tidak takut membawa anaknya ke rumah sakit atau Puskesmas untuk menjalani imunisasi polio, karena tujuannya untuk mencegah penyakit yang membahayakan kesehatan anak.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016