Ternate, 15/3 (Antara) - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) diharapkan mempriotaskan penggunaan energi listrik terbarukan dalam program Indonesia Terang di wilayah Maluku Utara (Malut).
"Di Malut banyak potensi energi listrik terbarukan yang bisa dimanfaatkan dalam pelaksanaan Indonesia Terang seperti panas bumi, tenaga surya dan tenaga hiromikro," kata Anggota DPRD Malut Edi Langkara di Ternate, Selasa.
Kementerian ESDM akan melaksanakan program Indonesia Terang berupa percepatan pembangunan infrastruktur listrik dengan prioritas wilayah Indonesia Timur, di antaranya di Provinsi Malut, untuk meningatkan jangkauan pelayanan listrik kepada masyarakat.
Menurut Edi, potensi panas bumi di Malut cukup besar dan sesuai hasil survei terdapat sedikitnya di lima lokasi, seperti di Kabupaten Halmahera Barat dan Halmahera Selatan, yang setiap lokasi diperkirakan mampu menghasilkan listrik sebesar 100 MW.
Begitu pula potensi listrik dari tenaga surya dan hidro mikro cukup besar sehingga kalau dimanfaatkan dalam program Indonesia Terang, selain akan meningkatkan jangkauan layanan listrik kepada masyarakat, juga bisa mendapatkan listrik dengan biaya murah.
DPRD Malut, kata Edi, mendukung program Indonesia Terang yang akan dilaksanakan ESDM. Apalagi menjadikan Malut sebagai salah satu dari daerah sasaran program itu, karena masalah listrik di daerah ini sangat krusial.
Masalah pelayanan listrik di Malut selama ini tidak hanya dirasakan di pedesaan, wilayah pesisir dan pulau-pulau, tetapi juga di perkotaan.
Bahkan dari 10 ibu kota kabupaten/kota di Malut sebagian besar masih diwarnai dengan pamadaman bergilir akibat terbatasnya kapasitas listrik.
Ia menambahkan, terbatasnya infrastruktur listrik di Malut selama ini menjadi salah satu kendala bagi investor untuk merealisasikan investasinya di Malut, terutama investor yang dalam operasional usahanya banyak membutuhkan listrik.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Di Malut banyak potensi energi listrik terbarukan yang bisa dimanfaatkan dalam pelaksanaan Indonesia Terang seperti panas bumi, tenaga surya dan tenaga hiromikro," kata Anggota DPRD Malut Edi Langkara di Ternate, Selasa.
Kementerian ESDM akan melaksanakan program Indonesia Terang berupa percepatan pembangunan infrastruktur listrik dengan prioritas wilayah Indonesia Timur, di antaranya di Provinsi Malut, untuk meningatkan jangkauan pelayanan listrik kepada masyarakat.
Menurut Edi, potensi panas bumi di Malut cukup besar dan sesuai hasil survei terdapat sedikitnya di lima lokasi, seperti di Kabupaten Halmahera Barat dan Halmahera Selatan, yang setiap lokasi diperkirakan mampu menghasilkan listrik sebesar 100 MW.
Begitu pula potensi listrik dari tenaga surya dan hidro mikro cukup besar sehingga kalau dimanfaatkan dalam program Indonesia Terang, selain akan meningkatkan jangkauan layanan listrik kepada masyarakat, juga bisa mendapatkan listrik dengan biaya murah.
DPRD Malut, kata Edi, mendukung program Indonesia Terang yang akan dilaksanakan ESDM. Apalagi menjadikan Malut sebagai salah satu dari daerah sasaran program itu, karena masalah listrik di daerah ini sangat krusial.
Masalah pelayanan listrik di Malut selama ini tidak hanya dirasakan di pedesaan, wilayah pesisir dan pulau-pulau, tetapi juga di perkotaan.
Bahkan dari 10 ibu kota kabupaten/kota di Malut sebagian besar masih diwarnai dengan pamadaman bergilir akibat terbatasnya kapasitas listrik.
Ia menambahkan, terbatasnya infrastruktur listrik di Malut selama ini menjadi salah satu kendala bagi investor untuk merealisasikan investasinya di Malut, terutama investor yang dalam operasional usahanya banyak membutuhkan listrik.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016