Ambon, 23/3 (Antara Maluku) - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa partai politik yang dipimpinnya kini saatnya menyiapkan kader yang sekiranya memungkinkan bisa menjadi pemimpin Indonesia.
"Kami sudah melakukan evaluasi kepemimpinan bangsa dengan hasil Pileg 2014 dengan menempatkan 47 kader PKB di DPR RI, sehingga saatnya mempersiapkan diri bisa menjadi pemimpin Indonesia," katanya saat membuka Pendidikan Kader Menengah (PKM) I DPW PKB Maluku, di Ambon, Rabu.
Oleh karena itu, PKB sedang mendorong realisasi tiga agenda utama yakni mencari solusi menekan angka kemiskinan, meningkatkan kualitas SDM dan konsolidasi demokrasi.
"Jadinya, didorong program Barisan RT sebagaimana dilaksanakan di Jawa Timur dengan mengandalkan para ibu, karena memiliki loyalitas maupun etos kerja tinggi," tegas Muhaimin.
Ia memandang PKB perlu menyiapkan kader yang berkapasitas mampu membangun bangsa dan negara Indonesia secara bertanggung jawab.
"Kami saatnya harus memiliki basis kader yang kuat sehingga bisa memberikan kontribusi bagi pembangunan, pemerintahan dan pelayanan sosial," katanya.
Dia tidak menginginkan memiliki pemimpin yang terkenal, tetapi sesungguhnya tidak memiliki visi untuk mendorong pembangunan serta pemerintahan dan meningkatkan pelayanan sosial. Begitu pun, bukan pemimpin yang kuat, namun kinerjanya jalan di tempat.
"Saatnya PKB memiliki visi, misi dan komitmen dalam upaya membangun bangsa dan negara Indonesia, karena didukung kader sebagai pemimpin yang bisa menjawab kebutuhan maupun tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia," ujar Muhaimin.
Karena itu, PKM merupakan wadah yang strategis dalam membina kader PKB agar memiliki visi, misi dan komitmen kuat, berkualitas serta basis mengakar.
"PKM bermanfaat untuk mempersiapkan kader dalam rangka memberikan kontribusi bagi pembangunan guna mendorong percepatan pembangunan, pemerintahan dan pelayanan sosial," katanya.
Secara terpisah, Ketua DPW PKB Maluku, Basri Damis, mengatakan, PKM I berlangsung tiga hari diikuti para anggota DPRD yang berasal dari PKB serta pengurus inti DPC PKB yang tersebar di 11 kabupaten/kota di Maluku.
Pelatihan ini juga adalah jenjang untuk pendidikan kader dan hasilnya diharapkan dapat memberi penguatan pada struktur partai.
Selain itu, pelatihan juga bertujuan melakukan kaderisasi dalam rangka memperkuat ideologi PKN agar dipastikan kedepannya terjadi regenerasi guna memperkuat mesin politik partai disetiap jenjang.
Pematerinya dalam kegiatan ini berasal dari unsur DPP sebab kegiatan ini merupakan program dari DPP diselenggarakan rutin setiap tahun.
Basri mengemukakan Muhaimin juga memanfaatkan kunjungan di Ambon untuk menjalin silahturahmi dengan jajaran NU di Maluku.
Para pimpinan PKB itu juga menjalin silaturahmi dengan seluruh badan otonom, pengurus DPC maupun DPW PKB se-Maluku.
Muhaimin dan rombongan dari DPP PKB juga mengunjungi Desa Kaitetu di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah guna melakukan silaturahmi dengan tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat.
Begitu pun, ke desa Morela, kecamatan Leihitu dalam rangka berziarah ke makam tuan guru Ali Marasabessy.
"Kunjungan Ketua Umum merupakan bagian dari keinginan menelusuri dan mempelajari sejarah maupun budaya Islam di Ambon," kata Basri Damis.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Kami sudah melakukan evaluasi kepemimpinan bangsa dengan hasil Pileg 2014 dengan menempatkan 47 kader PKB di DPR RI, sehingga saatnya mempersiapkan diri bisa menjadi pemimpin Indonesia," katanya saat membuka Pendidikan Kader Menengah (PKM) I DPW PKB Maluku, di Ambon, Rabu.
Oleh karena itu, PKB sedang mendorong realisasi tiga agenda utama yakni mencari solusi menekan angka kemiskinan, meningkatkan kualitas SDM dan konsolidasi demokrasi.
"Jadinya, didorong program Barisan RT sebagaimana dilaksanakan di Jawa Timur dengan mengandalkan para ibu, karena memiliki loyalitas maupun etos kerja tinggi," tegas Muhaimin.
Ia memandang PKB perlu menyiapkan kader yang berkapasitas mampu membangun bangsa dan negara Indonesia secara bertanggung jawab.
"Kami saatnya harus memiliki basis kader yang kuat sehingga bisa memberikan kontribusi bagi pembangunan, pemerintahan dan pelayanan sosial," katanya.
Dia tidak menginginkan memiliki pemimpin yang terkenal, tetapi sesungguhnya tidak memiliki visi untuk mendorong pembangunan serta pemerintahan dan meningkatkan pelayanan sosial. Begitu pun, bukan pemimpin yang kuat, namun kinerjanya jalan di tempat.
"Saatnya PKB memiliki visi, misi dan komitmen dalam upaya membangun bangsa dan negara Indonesia, karena didukung kader sebagai pemimpin yang bisa menjawab kebutuhan maupun tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia," ujar Muhaimin.
Karena itu, PKM merupakan wadah yang strategis dalam membina kader PKB agar memiliki visi, misi dan komitmen kuat, berkualitas serta basis mengakar.
"PKM bermanfaat untuk mempersiapkan kader dalam rangka memberikan kontribusi bagi pembangunan guna mendorong percepatan pembangunan, pemerintahan dan pelayanan sosial," katanya.
Secara terpisah, Ketua DPW PKB Maluku, Basri Damis, mengatakan, PKM I berlangsung tiga hari diikuti para anggota DPRD yang berasal dari PKB serta pengurus inti DPC PKB yang tersebar di 11 kabupaten/kota di Maluku.
Pelatihan ini juga adalah jenjang untuk pendidikan kader dan hasilnya diharapkan dapat memberi penguatan pada struktur partai.
Selain itu, pelatihan juga bertujuan melakukan kaderisasi dalam rangka memperkuat ideologi PKN agar dipastikan kedepannya terjadi regenerasi guna memperkuat mesin politik partai disetiap jenjang.
Pematerinya dalam kegiatan ini berasal dari unsur DPP sebab kegiatan ini merupakan program dari DPP diselenggarakan rutin setiap tahun.
Basri mengemukakan Muhaimin juga memanfaatkan kunjungan di Ambon untuk menjalin silahturahmi dengan jajaran NU di Maluku.
Para pimpinan PKB itu juga menjalin silaturahmi dengan seluruh badan otonom, pengurus DPC maupun DPW PKB se-Maluku.
Muhaimin dan rombongan dari DPP PKB juga mengunjungi Desa Kaitetu di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah guna melakukan silaturahmi dengan tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat.
Begitu pun, ke desa Morela, kecamatan Leihitu dalam rangka berziarah ke makam tuan guru Ali Marasabessy.
"Kunjungan Ketua Umum merupakan bagian dari keinginan menelusuri dan mempelajari sejarah maupun budaya Islam di Ambon," kata Basri Damis.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016