Burhan Abdurahman selama lima tahun (2010-2015) memimpin Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), menorehkan berbagai keberhasilan dalam melaksanakan program pembangunan di daerah ini, di antaranya dalam merenovasi rumah tidak layak huni.

Burhan yang kembali terpilih menjadi Wali Kota Ternate 2016-2021 bersama pasangannya Abdullah Taher dalam merenovasi rumah tidak layak huni, khususnya milik warga tidak mampu menerapkan konsep Barifola.

Konsep Barifola, menurut Wali Kota berusia 59 tahun itu, diadopsi dari kearifan lokal masyarakat asal Tidore di Ternate yakni membangun rumah dengan sistem gotong royong, baik dalam pengerjaannya maupun pengadaan bahan.

"Pola renovasi rumah tidak layak huni, khususnya rumah warga tidak mampu tersebut menarik perhatian Kementerian Sosial, bahkan saya dalam kapasitas sebagai Wali Kota Ternate, mendapat penghargaan dari Kementerian Sosial atas program itu," kata Doktor bidang ekonomi dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar tersebut.

Suami dari Nursiah itu menjelaskan, sejauh ini, sudah ada 164 rumah warga tidak mampu di Ternate dan daerah lainnya di Malut masuk kategori tidak layak huni telah berubah menjadi rumah layak huni, setelah ditangani melalui program Barifola.

Bahkan, salah satu rumah warga tidak layak huni di Ternate yang dibedah melalui program Barifola itu penyerahan kuncinya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Ternate pada pertengahan 2015 lalu.

Keunikan program Barifola, kata mantan Sekretaris Kota Ternate itu adalah cara pengerjaannya yang dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat. Selain itu, seluruh dana yang digunakan tidak memanfaatkan dana APBD maupun APBN, tetapi berasal dari sumbangan masyarakat.

Masih banyak prestasi lain yang diukir Burhan Abdurahman selama memimpin Kota Ternate, seperti penghargaan sebagai Wali Kota yang memiliki komitmen dalam pengembangan Kota Pusaka serta dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana.

Sebab, Kota Ternate itu menyebut sejumlah cagar budaya di Ternate yang potensial bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah ini, di antaranya cagar budaya benteng peninggalan colonial sebanyak tujuh buah dan Keraton Kesultanan Ternate.

Dari tujuh benteng peninggalan colonial yang diyakini bisa menarik wisatawan, menurut Magister Sosiologi itu, di antaranya Benteng Ford Oranye, Benteng Toloccu, Benteng Kastela dan Benteng Kalamata.

Pemkot Ternate telah bekerja sama dengan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat kini tengah melakukan revitalisasi terhadap benteng peninggalan colonial tersebut dan sejak dua tahun terakhir revitalisasi difokuskan di Benteng Ford Oranye dengan anggaran dari APBN lebih dari Rp10 miliar.

Bahkan, Burhan juga mendapatkan penghargaan dari Presiden sebagai salah satu kepala daerah dalam mendukung program Keluarga Berencana, sehingga Kota Ternate bisa menekan laju pertumbuhan penduduk menjadi 2,1 persen.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016