Ternate, 30/3 (Antara Maluku) - Asisten Deputi Koordinasi dan Strategi Pertahanan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Marsma TNI Suwandi Niharja MDS bersama Kol Inf Rudi Syamsir mengunjungi Kabupaten Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara.

"Kedatangan Asdep Marsma Suwandi bersama rekannya itu, untuk melaksanakan pemantauan doktrin dan strategi pertahanan negara di Kabupaten Pulau Morotai dan mendapatkan informasi serta data berkaitan dengan kondisi terkini dan situasi pertahanan negara di Morotai," kata Penjabat Bupati Kabupaten Pulau Morotai M Syukur Lila, usai pertemuan di aula kantor bupati Morotai, Rabu.

Dia menjelaskan, saat ini di Morotai masih banyak kekurangan fasilitas yang harus dilengkapi, di antaranya pembentukan polres dan kodim yang diperlukan untuk mendukung upaya menjaga keamanan masyarakat lantaran Morotai berbatasan langsung dengan negara lain.

"Banyak kekurangan yang menjadi kendala di Morotai, selain polres dan kodim yang belum dibentuk, pembangunan di Morotai selama ini juga terkendala dengan lahan negara yang dipercayakan kepada TNI AU, sehingga diharapkan bisa bersama-sama mencari solusi untuk membangun daerah," katanya lagi.

Marsma Suwandi Niharja mengatakan, tugas Kemenkopolhukam untuk melakukan koordinasi, mensinkronkan, mencari jalan tengah dan melakukan evaluasi.

Menurutnya, kunjungan itu untuk pengumpulan data akhir terkait pembangunan dan upaya penguatan TNI di Maluku Utara khususnya di Pulau Morotai.

"Bahkan, hubungan diplomatik Indonesia dan China sempat memanas karena China secara terang-terangan mengusik wilayah NKRI, karena itu perlu kewaspadaan dan peningkatan strategi pertahanan mengingat kekuatan militer China saat ini sudah cukup kuat, belum lagi ancaman dari negara-negara lain," ujarnya pula.

Dia menegaskan, pelanggaran batas wilayah udara maupun laut di Morotai juga belum dapat terdeteksi dengan baik, karena belum adanya radar deteksi laut dan udara.

Bahkan, saat ini banyak kapal-kapal yang mengambil hasil laut di perairan Indonesia, padahal bisa berakibat buruk bagi masyarakat.

Ditengarai, jalur laut saat ini juga dimanfaatkan sebagai jalur utama masuk narkoba internasional.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016