Ternate (ANTARA) - Tim SAR gabungan berupaya mencari satu korban banjir, Armeng Rajab (52), yang terseret arus saat menyeberangi sungai di Desa Libano, Pulau Morotai, Maluku Utara bersama istrinya Destrince Menanti (54), yang ditemukan meninggal dunia.
Kepala Kantor SAR Ternate Iwan Ramdani di Ternate, Minggu, menjelaskan operasi pencarian hari ketiga dimulai pada pukul 07.30 WIT dengan melibatkan berbagai unsur yang dibagi dalam beberapa search and rescue unit (SRU).
Tim SRU lainnya menggunakan rubber boat dari Basarnas melakukan penyisiran di perairan Desa Libano, khususnya muara sungai, dengan luas pencarian mencapai 3,7 nautical mile (nm), sedangkan dua perahu panjang milik masyarakat digunakan untuk penyisiran area yang sama.
Tim SRU 3 dengan personel dari masyarakat melakukan penyisiran di sepanjang bantaran sungai dari lokasi kejadian (LKP) hingga muara sungai, dengan jarak sekitar 1,7 kilometer.
Meskipun upaya telah dilakukan intensif sejak pagi hingga siang hari, pencarian korban masih belum membuahkan hasil.
Tim kemudian beristirahat sejenak sebelum melanjutkan pencarian pada pukul 14.00-18.00 WIT dengan menyisir seluruh area sungai. Namun, hingga sore hari korban masih belum ditemukan.
Operasi SAR hari ketiga resmi dihentikan sementara pada pukul 18.00 WIT dan akan dilanjutkan pada hari keempat, Senin (28/4).
Unsur SAR yang terlibat dalam operasi ini, meliputi Unit Siaga SAR Morotai, Kodim 1514/Morotai, Pos Polisi Sopi Resor Morotai, BPBD Kabupaten Pulau Morotai, Pemerintah Desa Libano, serta masyarakat Desa Libano, Desa Cempaka, dan keluarga korban.
Dalam peristiwa tersebut, Destrince Menanti (54 tahun) meninggal dunia, sedangkan korban yang masih dalam pencarian Armeng Rajab (52).
Dia mengatakan pencarian akan terus dilanjutkan dengan harapan korban segera ditemukan sehingga memberikan kejelasan bagi pihak keluarga.