Ternate, 14/4 (Antara) - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Ternate, Maluku Utara, mengapresiasi penanganan penyakit diabetes di daerah itu dengan dioperasikannya diabetes center yang khusus menangani penyakit tersebut.

"Adanya diabetes center itu, maka penanganan penderita diabetes lebih terarah. Apalagi pelayanannya selama ini secara gratis," kata Ketua IDI Kota Ternate, Dr Alwia Assagaf di Ternate, Kamis.

Adanya diabetes center tersebut, masyarakat bisa setiap saat melakukan pengecekan darah sekaligus mendapatkan edukasi dari dokter mengenai pencegahan diabetes, termasuk pengobatannya jika telah menderita penyakit itu.

Dia mengatakan, penanganan diabetes juga dilakukan oleh seluruh Puskesmas yang ada di Ternate. Pasien penderita diabetes yang memerlukan perawatan lebih intensif juga telah disiapkan RSUD Chasan Boesoerie Ternate.

Ternate merupakan daerah di Indonesia yang memiliki tingkat prevalensi penderita diabetes relatif tinggi yakni mencapai 30 persen dari seluruh warga di daerah itu.

"Di Ternate banyak penderita diabetes yang masih berusia di bawah 40 tahun dan ini terjadi karena adanya pola hidup yang tidak sehat seperti tidak mengatur pola makan maupun berolahraga," katanya.

Oleh karena itu, IDI Ternate bersama jajaran Dinas Kesehatan di daerah ini intensif memberikan penyuluhan mengenai pola hidup sehat kepada masyarakat, agar bisa terbebas dari penyakit yang menjadi salah satu penyebab utama kematian di daerah ini.

Menyinggung kondisi infrastruktur kesehatan secara umum di Ternate, Alwia mengatakan yang harus segera diupayakan oleh Pemkot setempat adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) karena saat ini fasilitas tersebut belum ada.

RSUD Chasan Boesoerie Ternate yang selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat Ternate adalah milik Pemprov Maluku Utara.

Akibatnya Ternate tidak bisa memiliki tenaga spesialis karena sesuai peraturan Menteri Kesehatan, dokter spesialis hanya bisa bertugas di RSUD, tidak boleh di Puskesmas.

Sebelumnya, di Kota Ternate ada enam dokter spesialis yang bertugas, tetapi karena terbentur aturan, maka mereka harus bertugas di RSUD milik Pemprov Maluku Utara.

Status mereka hanya dikontrak untuk melakukan penanganan medis di sejumlah kabupaten/kota termasuk di Ternate.

Pewarta: M. Ponting

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016