Ambon, 28/4 (Antara Maluku) - Kepala Pusat Penelitian Laut Dalam (PPLD) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Augy Syahailatua mengatakan penyebab dari permasalahan yang terjadi di pesisir dan lautan adalah akibat dari berbagai aktivitas tak terkendali di daratan.

"Hasil dari berbagai seminar dan penelitian yang telah diselenggarakan mengungkapkan bahwa sebenarnya akar permasalahan yang terjadi di pesisir dan lautan adalah sebagai akibat berbagai aktivitas di daratan yang tidak dapat dikendalikan dengan baik," katanya dalam Lokakarya Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau - Pulau Kecil di Ambon, Kamis.

Dalam lokakarya yang dijadwalkan berlangsung selama dua hari oleh Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian (IPK) LIPI tersebut, Augy mengatakan kerusakan kawasan pesisir dan lautan yang terjadi akibat aktivitas di daratan terjadi di banyak wilayah, termasuk Teluk Ambon.

Berdasarkan hasil observasi LIPI di Teluk Ambon selama lebih dari 30 tahun, mencatat kawasan hutan mangrove yang menjadi daerah penyangga teluk telah banyak berkurang, luasannya yang mencapai 50 hektare pada 1986 berkurang menjadi 37,5 hektare pada 2008.

Bahkan sejak tahun 1994 hingga 2007, luas area pesisir terus bertambah akibat proses sedimentasi yang pernah mencapai rata-rata 5 ha/th.

Begitu pula dengan ekosistem terumbu karang, kendati ada upaya konservasi dan pemulihan dari berbagai pihak, tapi tutupan karang di Teluk Ambon telah berkurang, bahkan koral di di Teluk Ambon bagian dalam juga hampir sudah tidak bisa ditemukan lagi.

Hal ini diakibatkan oleh pembukaan lahan atas yang bervariasi untuk berbagai aktivitas, LIPI mencatat hingga tahun 1998 pernah mencapai 450 hektare, kemudian menurun menjadi 200 hektare pada tahun 1998 hingga tahun 2001, dan kembali naik menjadi 252 hektare pada 2006.

"Lokakarya ini terinspirasi dari akumulasi berbagai upaya yang telah dilakukan oleh berbagai pihak untuk melestarikan kawasan pesisir dan laut, khususnya Teluk Ambon. Ini menjadi proses awal dari suatu upaya bersama untuk menata kembali Pulau Ambon menjadi lebih baik," katanya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016