Ternate, 3/5 (Antara Maluku) - Dewan Pendidikan Kota Ternate, Maluku Utara akan memprioritaskan program karakter siswa dalam meningkatkan kualitas para pelajar.

"Kami juga intensif membentuk Unit Pelaksana Tugas Dinas (UPTD), pembangunan karakter siswa dan mendorong Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang jam belajar keluarga," kata Ketua Dewan Pendidikan Kota Ternate, Asgar Saleh, di Ternate, Selasa.

Dia mengatakan, Dewan Pendidikan bertugas untuk memberi pertimbangan-pertimbangan terkait dengan pengelolahan pendidikan di Kota Ternate kepada pemerintah maupun DPRD.

Olehnya itu, Dewan Pendidikan menjadi mitra Pemkot, terutama Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) dan DPRD terutama Komisi III untuk memberikan berbagai pertimbangan, masukan dan bersama -sama mencari solusi atas masalah pendidikan maupun memberi catatan -catatan penting terkait dengan pengolahan pendidikan.

Asgar mengemukakan, ada beberapa program yang tengah disusun dengan salah satu yang dinilai srategis adalah pembangunan karakter anak didik.

"Dewan Pendidikan sudah berkonsultasi dengan Wali Kota Ternate akan mendorong pendidikan agama digunakan khusus UPTD tersendiri di Diknas," katanya.

Menurutnya, UPTD akan bertanggungjawab mengintervensi program - program terkait dengan pendidikan agama seperti Baca Tulis Al-Quran, pemahaman agama lebih fokus pada tingkat SMP dan pentingnya pendidikan keluarga.

Oleh Karena itu, saat ini intensif berkoordinasi dengan Diknas untuk mendorong Perwali tentang jam belajar keluarga, karena banyak fakta di tengah masyarakat ketika malam di luar jam sekolah, siswa masih tetap berkeliaran di luar rumah sampai larut malam, sehingga untuk jam belajar tidak ada.

Bahkan, pihaknya sudah mengusung Perwali terkait dengan jam belajar keluarga. Dengan demikian, diharapkan tahun ajaran 2016/2017 diterapkan dan tentunya pendidikan di Kota Ternate agar lebih baik dari sekarang.

Program lainya adalah persoalan ketidak merataan guru di sekolah-sekolah.

Sesuai dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) di Diknas memang sudah terjadi kelebihan guru, tetapi mestinya sesuai dengan kesepakatan Menteri bahwa, semestinya ada sekolah yang membutuhkan bisa diisi. Namun, langkah itu selama ini tidak bisa dilakukan.

Pewarta: M. Ponting

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016