Ternate, 17/5 (Antara Maluku) - Guru honor di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mengharapkan perhatian Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) setempat terutama dari segi honor karena selama ini mereka hanya menerima honor dari sekolah yang jumlahnya sangat terbatas.

"Selama ini kami hanya menerima honor dari sekolah sebesar Rp300.000 per bulan, bahkan ada guru honor yang menerima Rp200.000 per bulan dan itu pun dibayar setiap tiga bulan menunggu dana BOS," kata salah seorang guru honor di salah satu SMP di Ternate, Asrul di Ternate, Selasa.

Dengan jumlah honor seperti itu jangankan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, untuk menutupi ongkos transpor dari rumah ke sekolah saja tidak bisa, padahal guru honor harus melaksanakan tugas mengajar setiap hari sama seperti guru lainnya yang sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Menurut Asrul yang telah lima tahun menjadi guru honorer, Diknas Kota Ternate seharusnya memberikan tunjangan tersendiri kepada para guru honorer di daerah ini, karena apapun alasannya guru honorer telah berkontribusi dalam mendukung kelancaran proses belajar mengajar di sekolah.

Selain itu, Diknas Kota Ternate juga harus terus memperjuangkan ke pemerintah pusat agar guru honorer dapat diangkat menjadi PNS tanpa harus melalui proses seleksi, karena pengabdian bertahun-tahun menjadi guru honorer dapat diperhitungkan sebagai kompensasi dari seleksi.

Sementara itu, Kepala Diknas Kota Ternate Mohdar Din mengatakan Diknas Kota Ternate selama ini telah memberi perhatian kepada para guru honorer di daerah ini dengan memberikan honor bulanan melalui APBD sebesar Rp500.000 per bulan, tetapi itu hanya untuk guru honorer yang masuk Pegawai Tidak Tetap (PTT) Pemkot Ternate.

Sedangkan untuk guru honorer yang diangkat oleh sekolah, Diknas Kota Ternate tidak bisa melakukan kebijakan lebih jauh, karena sesuai kebijakan dari pemkot dan persetujuan DPRD bahwa pembayaran honor hanya kepada yang bersatus PTT dan memiliki SK pengangkatan dari Wali Kota.

Data dari Pemkot Ternate menyebutkan dana yang dialokasikan melalui APBD untuk membayar honor PTT setiap tahunnya sekitar Rp8 miliar lebih untuk 3.000 lebih PTT, namun ironisnya dana sebesar itu tidak menjangkau guru honorer yang tidak masuk kelompok guru PTT.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016