Ambon (ANTARA) - Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon Maluku menambah dua guru besar di bidang hukum dan ekonomi sebagai komitmen untuk memajukan pendidikan di daerah itu.
"Dengan dikukuhkannya Prof Juanrico Titahelu dan Prof Teddy Leasiwal maka akan membuka wawasan dan menambah sumbangsih keilmuan bagi Maluku," ujar Rektor Unpatti Prof Freddy Leiwakabessy di Ambon, Senin.
Prof Juanrico mengangkat tema tentang kesetaraan di mata hukum sementara Prof Teddy Leasiwal mengangkat tema tentang pertumbuhan ekonomi yang dipengaruhi oleh kenaikan harga-harga barang pada suatu daerah.
Dalam pidatonya Prof Juanrico mengatakan kesetaraan dianggap sebagai prinsip hak asasi manusia yang sangat fundamental.
Menurutnya, kesetaraan dimaknai sebagai perlakukan yang setara, dimana pada situasi yang sama harus diperlakukan dengan sama, dan dimana pada situasi berbeda dengan sedikit perdebatan diperlukan secara berbeda.
"Kesetaraan juga dianggap sebagai prasyarat mutlak dalam negara demokrasi," katanya.
Lebih lanjut dijelaskan kesetaraan yang dimaksud adalah kesetaraan di depan hukum, kesetaraan kesempatan, kesetaraan akses dalam pendidikan, kesetaraan dalam mengakses peradilan yang adil dan lain-lain merupakan hal penting dalam hak asasi manusia.
Sementara Prof Teddy Leasiwal dalam pidato pengukuhannya mengatakan salah satu wacana yang menonjol dalam konteks perekonomian suatu negara adalah mengenai pertumbuhan ekonomi.
"Meskipun ada wacana lain seperti pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lainnya. Bagi sebuah bangsa, pencapaian tingkat pertumbuhan ekonomi seperti keberhasilan mengurangi angka pengangguran dan menciptakan stabilisasi inflasi merupakan suatu ukuran keberhasilan kebijakan dalam perekonomian negara tersebut," kata dia menjelaskan.
Oleh karenanya, kata dia, negara berusaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan optimal melalui berbagai kebijakan dalam perekonomian pada sektor yang menjadi motor penggerak diantara investasi baik yang dilakukan oleh pihak asing (PMA) maupun dilakukan oleh pemerintah atau pihak dalam negeri (PMDN), yang diharapkan mampu meningkatkan Gross Domestic Produc (GDP).
Dijelaskan, menurut para ahli dan beberapa penelitian yang ada, terbukti Penanaman Modal Asing dalam Bentuk Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment – FDI) terbukti memberikan efek multiplier sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi pada negara penerima. Kondisi Indonesia dalam FDI maupun PMDN mengalami perubahan yang cukup signifikan dan realisasi FDI cenderung mengalami tren peningkatan.*