Ternate, 27/5 (Antara Maluku) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku Utara (Malut) meminta kepada para pengusaha dan instansi terkait di daerah ini untuk menghentikan sementara pengiriman sapi potong ke luar Malut.

"Pada bulan Ramadhan dan lebaran Idul Fitri nanti kebutuhan daging sapi di Malut pasti meningkat, oleh karena itu untuk menjamin ketersediaan stok daging maka pengiriman sapi potong ke luar Malut harus dihentikan sementara," kata Kepala Disperindag Malut Asrul Gailea di Ternate, Jumat.

Para pengusaha sapi potong di Malut belakangan ini banyak mengirim sapi potong ke luar Malut, seperti ke Sulawesi Utara dan Papua Barat, karena harganya di kedua daerah itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan di Malut, selain itu juga permintaannya cukup banyak.

Menurut Asrul Gailea, sebenarnya tidak ada regulasi yang melarang pengiriman sapi potong dari satu daerah ke daerah lain dalam wilayah Indonesia, tetapi para pengusaha di daerah ini diharapkan ikut berperan dalam menjaga ketersediaan stok daging sapi pada Ramadhan dan lebaran Idul Fitri dengan menghentikan sementara pengiriman sapi potong ke luar Malut.

Harga daging sapi potong di berbagai kota di Malut, seperti di Kota Ternate masih cukup normal yakni mencapai Rp100.000-an per kg, tetapi jika stoknya pada Ramadhan dan lebaran Idul Fitri berkurang akibat banyaknya sapi poton yang dikirim ke luar Malut maka dikhawatirkan akan melonjak sampai Rp140.000-an per kg.

"Pemerintah memang berencana mengimpor daging sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Ramadhan dan lebaran Idul Fitri, tetapi bagi Malut kalau sapi potong yang ada cukup untuk kebutuhan masyarakat setempat maka sebaiknya lebih mengandalkan sapi potong Malut asalkan pengirimannya ke daerah lainnya dihentikan sementara," katanya.

Sebelumnya Asosiasi Pengusaha Sapi Potong Malut juga telah meminta kepada para pengusaha sapi potong anggotanya di daerah ini serta Dinas Pertanian Malut untuk menghentikan pengiriman sapi potong keluar Malut guna menjaga ketersediaan stok daging sapi selama Ramadhan dan lebaran nanti.

Malut yang sebelumnya harus mendatangkan sapi potong dari provinsi lain untuk memenuhi kebutuhan daging sapi masyarakat di daerah ini, namun dalam beberapa tahun terakhir sudah mampu swasembada daging sapi bahkan sudah bisa pula mengirim sapi potong ke provinsi lain menyusul keberhasilan pengembangan sapi potong di daerah ini.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016