Ambon, 31/5 (Antara Maluku) - Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menggelar kegiatan pasar murah menjelang pelaksanaan ibadah puasa di bulan suci ramadhan.
"Pasar murah dilaksanakan tiga hari, 31 Mei sampai dengan 2 Juni 2016, berlokasi di pelataran Lapangan Merdeka Ambon," kata Kepala DisPerindag Provinsi Maluku Angky Papilaya di Ambon, Selasa.
Sedangkan barang-barang kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah itu dipasok oleh sejumlah distributor di Kota Ambon.
"Harganya di bawah harga pasar tradisional, sebab kegiatan pasar murah ini juga merupakan subsidi," katanya.
Ia mencontohkan, gula pasir di pasar tradisional Mardika dan Batumerah sekarang ini dijual derngan harga antara Rp17.000 hingga Rp18.000/kg, sedangkan di pasar murah hanya Rp14.000.
Telur ayam ras yang di pasar tradisional Rp1.500/butir dijual Rp1.000 di pasar murah.
Angky mengatakan pasar murah dilakukan dalam rangka memperingati hari-hari besar keagamaan, terutama untuk membantu masyarakat guna mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga murah.
Gubernur Maluku Said Assagaf dalam sambutannya, dibacakan staf ahli bidang pemerintahan Fronna Koedubun, mengatakan kegiatan pasar murah diperuntukkan bagi masyarakat Kota Ambon dan sekitarnya, teristimewa umat muslim agar memudahkan mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang murah menjelang ramadhan.
"Kegiatan ini diharapkan juga menjadi sarana memperkuat jaringan komunikasi interaksi sosial yang lebih harmonis dalam rasa kebersamaan, senasib dan sepenanggungan," kata gubernur.
Menurut dia, ramadhan adalah bulan penuh kesabaran dan tolong menolong, dan dengan menjalankan ibadah puasa kiranya dapat meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan juga toleransi dan kepedulian pada penderitaan fakir miskin.
Pengamatan Antara, selain telur dan gula pasir, pasar murah itu juga menyediakan mentega Blue Band dengan harga 5.000/sachet, tepung terigu Kompas Rp7.500/kg, minyak goreng Bimoli Rp11.000/liter), susu cap Nona Rp8.500/kaleng, dan beras operasi pasar Bulog Maluku asal Thailand Rp47.000/sak (5 kg).
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Pasar murah dilaksanakan tiga hari, 31 Mei sampai dengan 2 Juni 2016, berlokasi di pelataran Lapangan Merdeka Ambon," kata Kepala DisPerindag Provinsi Maluku Angky Papilaya di Ambon, Selasa.
Sedangkan barang-barang kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah itu dipasok oleh sejumlah distributor di Kota Ambon.
"Harganya di bawah harga pasar tradisional, sebab kegiatan pasar murah ini juga merupakan subsidi," katanya.
Ia mencontohkan, gula pasir di pasar tradisional Mardika dan Batumerah sekarang ini dijual derngan harga antara Rp17.000 hingga Rp18.000/kg, sedangkan di pasar murah hanya Rp14.000.
Telur ayam ras yang di pasar tradisional Rp1.500/butir dijual Rp1.000 di pasar murah.
Angky mengatakan pasar murah dilakukan dalam rangka memperingati hari-hari besar keagamaan, terutama untuk membantu masyarakat guna mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga murah.
Gubernur Maluku Said Assagaf dalam sambutannya, dibacakan staf ahli bidang pemerintahan Fronna Koedubun, mengatakan kegiatan pasar murah diperuntukkan bagi masyarakat Kota Ambon dan sekitarnya, teristimewa umat muslim agar memudahkan mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang murah menjelang ramadhan.
"Kegiatan ini diharapkan juga menjadi sarana memperkuat jaringan komunikasi interaksi sosial yang lebih harmonis dalam rasa kebersamaan, senasib dan sepenanggungan," kata gubernur.
Menurut dia, ramadhan adalah bulan penuh kesabaran dan tolong menolong, dan dengan menjalankan ibadah puasa kiranya dapat meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan juga toleransi dan kepedulian pada penderitaan fakir miskin.
Pengamatan Antara, selain telur dan gula pasir, pasar murah itu juga menyediakan mentega Blue Band dengan harga 5.000/sachet, tepung terigu Kompas Rp7.500/kg, minyak goreng Bimoli Rp11.000/liter), susu cap Nona Rp8.500/kaleng, dan beras operasi pasar Bulog Maluku asal Thailand Rp47.000/sak (5 kg).
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016