Ambon, 27/6 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff merasa bangga dan berbahagia dapat berkumpul bersama dengan seluruh masyarakat di Negeri/Desa Mamala dan Morela pada bulan Suci Ramadhan tahun ini.

"Saya sangat yakin bahwa hari ini akan menjadi momentum kebangkitan ke dua negeri ini, setelah melalui berbagai upaya-upaya rekonsiliasi dan recovery yang telah dilakukan untuk melekatkan pertalian sejati antarnegeri bersaudara ini," kata Gubernur Said, pada Safari Ramadhan di dua desa bertetangga di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) itu, Minggu.

Menurut gubernur, terjalinnya kembali persaudaraan sejati yang sudah terbina dengan baik selama ini hendaknya dijaga dengan sebaik-baiknya.

"Ingat sebagai orang bersaudara berarti kita semua memiliki satu rahim," katanya.

Gubernur Said mengatakan, Nabi Muhammad SAW bersabda, tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali silaturahim.

"Untuk itu marilah kita belajar untuk menjadi sumber kasih sayang, sumber perdamaian, sumber kesejahteraan, sumber keadilan, sumber kebaikan untuk sesama. Di dalam semangat itu, saya mengajak kita semua untuk menjadikan ibadah puasa tahun ini sebagai bulan pembawa berkah dan kasih sayang untuk sesama," ungkapnya.

Ibadah puasa dilaksanakan, katanya, bukan sekadar untuk menggugurkan kewajiban atau sekadar menahan lapar, haus dan kebutuhan biologis lainnya, tetapi sejatinya dapat menempa diri manusia untuk dapat menahan hawa nafsu, ambisi, ego, yang tak jarang menghancurkan kemaslahatan sendiri dan juga kemaslahatan orang lain, sekaligus dapat menanamkan sensitifitas sosial kepada sesama.

"Dengan semangat bulan penuh berkah ini, selaku Gubernur Maluku injikan saya mengiingatkan kita semua untuk bisa melindungi diri, keluarga dan masyarakat dari berbagai ancaman kejahatan yang dapat merusak moral bangsa kita dewasa ini," ujrnya.

Ancaman kejahatan itu, lanjutnya, antara lain narkoba, minuman keras, kekerasan seksual, sadisme, radikalisme, dan juga terorisme.

Selain itu, menguatnya faham etnonasionalisme yang ditandai dengan sering terjadinya perkelahian antarkelompok, perkelahian antarkampung, tawuran antargeng, dan tawuran antarsiswa, termasuk kerusakan lingkungan global dan sebagainya.

"Nabi Muhammad SAW bersabda, demi Allah ia tidak beriman, demi Allah ia tidak beriman, demi Allah ia tidak beriman. Lalu para sahabat bertanya kepada beliau, siapa wahai rasul Allah, beliau menjawab, orang yang tetangganya tidak merasa aman dari kelakukan buruknya. Lalu orang bertanya lagi, apa tingkah laku buruknya, beliau menjawab kejahatan dan sikapnya yang menyakitkan," ungkap Gubernur Said, menguti Hadits Nabi Muhammad SAW.

Sabda nabi yang lain, Demi Dia yang diriku ada di tanganNya, kamu tidak akan masuk surga sebelum kamu beriman dan saling mencintai. Belumkah aku beri petunjuk kepada kamu tentang sesuatu yang jika kamu kerjakan, kamu akan saling mencintai. Siarkanlah perdamaian di antara sesama kamu.

"Kedua hadits tersebut menjelaskan keterpaduan iman dan perbuatan yang baik, yaitu menciptakan kondisi yang damai bagi sesama, lebih lanjut perbuatan yang mengakibatkan orang lain tidak tentram merupakan sikap orang yang tidak beriman," katanya.

Oleh karena itu, pada hakekatnya semakin orang beriman semakin tinggi pula tingkat kesabaran untuk menghargai orang lain. Rendahnya menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan mengindikasikan rendah pula tingkat iman seseorang.

"Marilah kita kembangkan Maluku sebagai laboratorium kerukunan dan kedamaian antarumat beragama serta antarsuku bangsa terbaik di Indonesia. Bukan hanya kerukunan dan kedamaian yang pasif tetapi kerukunan dan kedamaian aktif sebagaimana ungkapan luhur orang-orang Maluku, yakni potong di kuku, rasa di daging, ale rasa beta rasa, sagu salempeng dibagi dua," ungkapnya.

"Inilah semangat kebersamaan dan persaudaraan sejati untuk belajar agar saling memahami, saling mempercayai, saling menghormati, saling mencintai, saling menopang, saling membanggakan dan juga saling menghidupi, dalam rangka kita mewujudkan Maluku yang benar-benar aman, rukun, damai, relegius, sejahtera, berkualitas, dan berdemokratis dijiwa semangat siwalima, berbais kepulauan secara berkelanjutan," tambahnya.

Gubernur Said pada kesempatan itu, menyampaikan terima kasih kepada Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Doni Monardo, Danrem 151/Binaiya Kolonel Inf Edi Sutrisno dan seluruh jajaran yang selama ini sudah mendampingi ke dua negeri bersaudara Mamala dan Morela melalui serangkaian program-program pro rakyat.

Gubernur juga menyampaikan terima kasih kepada Kapolda Maluku dan seluruh jajarannya yang dengan sigap menjaga kondisi keamanan dan ketertiban di negeri-negeri tersebut.

"Saya berterima kasih kepada jajaran TNI dan Polri yang telah merenovasi rumah-rumah yang rusak, baik itu di Mamala maupun di Morela, termasuk tempat-tempat ibadah Masjid dan Musalah yang rusak," ujarnya.

"Secara khusus, kami haturkan ucapan terima kasih kepada tokoh-tokoh agama yang tak henti-hentinya menyampaikan pesan-pesan moral agama yang mengandung nilai-nilai kemanusiaan, kedamaian dan persaudaraan yang universal, juga petua-petua luhur yang arif dan bijaksana dari para tokoh-tokoh adat, khususnya Upulatu Raja Hitu, teristimewa Upulatu Raja Mamala dan Morela, serta seluruh masyarakat ke dua negeri bersaudara ini," ungkapnya.

Pewarta: Rofinus E. Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016