Ternate, 21/7 (Antara Maluku) - Komite Olahraga Nasional Indonesia Maluku Utara membutuhkan dana sedikitnya Rp10 miliar untuk membiayai kontingen atlet daerah itu ke Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Bandung, Jawa Barat.

Sesuai estimasi, 49 atlet akan diberangkatkan, dan biayanya diproyeksikan Rp10 miliar, tetapi belum direalisasikan pemerintah provinsi, kata Ketua KONI Malut, Djafar Umar di Ternate, Kamis.

Djafar menyatakan, hingga kini Pemprov Malut baru menyanggupi pemenuhan kebutuhan atlet dan operasional selama mengikuti PON senilai Rp4,7 miliar atau jauh dari harapan seluruh pengurus KONI untuk membawa atlet Malut berprestasi.

Oleh karena itu, ia meminta agar Pemprov Malut merealisasikan janji Gubernur Abdul Gani Kasuba yang akan mengalokasikan dana Rp10 miliar untuk PON Bandung.

Menurut dia, sesuai kebutuhan selama persiapan PON, untuk pemusatan pelatihan atlet yang ikut PON saja membutuhkan dana Rp6 miliar dan bonus bagi atlet berprestasi harus disiapkan Rp1 miliar.

"Kami berharap agar Pemprov Malut bisa memenuhi janjinya merealisasikan dana Rp10 miliar bagi KONI Malut, karena sesuai jadwal 17 September 2016, tim Malut sudah ke Bandung untuk mengikuti PON," katanya.

Pada PON XIX di Bandung, KONI Malut menargetkan perolehan 3 medali emas, 3 perak dan 3 perunggu.

Djafar Umar menyatakan, dari 15 cabang olahraga yang akan diikuti kontingen Malut, tinju, taekwondo dan atletik diproyeksikan meraih medalin emas sebab ditangani pelatih nasional sertan telah menunjukkan prestasinya di kejurda dan Popnas.

Malut pada PON sebelumnya di peringkat 32 dari 33 provinsi dengan meraih 1 perunggu, sehingga dengan persiapan selama enam bulan ini, KONI Malut memiliki keyakinan Malut bisa memperbaiki peringkatnya pada PON XIX di Bandung dengan target meraih sembilan medali.

Djafar mengakui, meskipun memiliki keterbatasan anggaran dalam melakukan berbagai persiapan di PON, tetapi KONI Malut tetap berupaya semaksimal mungkin agar atlit Malut bisa berprestasi.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016