Ambon, 26/7 (Antara Maluku) - Rexy Marthen, bintang film televisi (FTV) akan meluncurkan album solo lagu pop daerah Maluku berjudul "Slalu Di Hati", awal Agustus 2016.
"Ini album solo pertama saya sebagai seorang penyanyi, saya berharap nantinya bisa diterima dengan baik oleh masyarakat di Maluku," katanya di Ambon, Selasa.
Rexy mengatakan dirinya melalui album "Slalu Di Hati" mencoba menawarkan sentuhan yang berbeda dari tembang-tembang bertema cinta, tidak seperti lagu-lagu pop daerah Maluku yang kebanyakan.
Dalam proses penggarapan album yang terbilang singkat, hanya sekitar tiga bulan lamanya, Rexy juga menggandeng finalis Indonesian Idol musim ketiga, Lee Kulalean sebagai arranger utama albumnya.
Tembang utama dalam album tersebut, yakni Slalu Di Hati bahkan ditawarkan untuk menjadi lagu pengiring FTV oleh salah satu rumah produksi di Jakarta.
"Saya telah bernyanyi sejak kelas dua SD. Saya sangat mengidolakan penyanyi Glenn Fredly dan Ronan Keating, impian terbesar saya adalah menjadi penyanyi yang seperti mereka," katanya.
Pembuatan album "Slalu Di Hati berawal dari kunjungannya bersama artis Prilly Latuconsina ke Desa Pelauw, Kabupaten Maluku Tengah pada November 2015.
Penampilannya saat bernyanyi dengan Prilly telah menarik hati seorang produser musik lokal, Arjun Latuconsina yang kemudian menawarkan diri untuk memproduseri album solonya Rexy.
"Rexy memiliki karakter vokal yang menarik, saya melihat potensi yang besar pada dirinya. Ketika dia tampil dengan Prilly, bukan hanya saya saja yang suka dengan penampilannya, semua masyarakat Pelauw suka, mereka memuji suara dan aksi panggungnya," kata Arjun Latuconsina.
Kendati baru meluncurkan album pertama, sebagai seorang seniman, dunia musik bukanlah hal baru bagi pemuda kelahiran Ambon, 27 Januari 1998 itu, ia telah aktif bernyanyi sejak masih kanak-kanak.
Darah seni yang mengalir dari sang ibu Amelia Nanlohy, penyanyi TVRI Ambon di era tahun 1990-an, memperkuat eksistensinya sebagai seorang seniman.
Rexy yang berdarah Toraja, Porto dan Hulaliu juga merupakan keponakan dari aktor sekaligus sutradara dan produser, Ari Sihasale.
Menghabiskan separuh hidupnya di Ambon, Rexy telah menggeluti berbagai bidang seni, mulai dari bernyanyi, seni peran hingga modeling, ia tercatat pernah menjadi finalis Jujaro - Mungare Maluku, dan Top Guest Tabloid Keren Beken pada 2014.
Lulusan SMA PGRI 1 Ambon itu juga pernah mengikuti berbagai lomba dan festival musik di tingkat lokal dan nasional, di antaranya adalah Bintang Radio RRI Ambon pada 2015, Bintang Pelajar se-Kota Ambon Tahun pada 2014, dan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) di Semarang pada 2014.
Anak tunggal dari pasangan Mathus Sulle dan Amelia Nanlohy itu juga pernah membintangi sejumlah judul FTV, salah satunya di antaranya adalah "Dolanan: Biji Karet Penghisap Raga".
"Sejak kecil saya selalu berlatih bernyanyi dengan mama, beliau yang mengarahkan dan mengajarkan teknik bernyanyi yang benar harus seperti apa. Bagi saya mama bukan hanya sekedar ibu tapi juga guru vokal," ucap Rexy.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Ini album solo pertama saya sebagai seorang penyanyi, saya berharap nantinya bisa diterima dengan baik oleh masyarakat di Maluku," katanya di Ambon, Selasa.
Rexy mengatakan dirinya melalui album "Slalu Di Hati" mencoba menawarkan sentuhan yang berbeda dari tembang-tembang bertema cinta, tidak seperti lagu-lagu pop daerah Maluku yang kebanyakan.
Dalam proses penggarapan album yang terbilang singkat, hanya sekitar tiga bulan lamanya, Rexy juga menggandeng finalis Indonesian Idol musim ketiga, Lee Kulalean sebagai arranger utama albumnya.
Tembang utama dalam album tersebut, yakni Slalu Di Hati bahkan ditawarkan untuk menjadi lagu pengiring FTV oleh salah satu rumah produksi di Jakarta.
"Saya telah bernyanyi sejak kelas dua SD. Saya sangat mengidolakan penyanyi Glenn Fredly dan Ronan Keating, impian terbesar saya adalah menjadi penyanyi yang seperti mereka," katanya.
Pembuatan album "Slalu Di Hati berawal dari kunjungannya bersama artis Prilly Latuconsina ke Desa Pelauw, Kabupaten Maluku Tengah pada November 2015.
Penampilannya saat bernyanyi dengan Prilly telah menarik hati seorang produser musik lokal, Arjun Latuconsina yang kemudian menawarkan diri untuk memproduseri album solonya Rexy.
"Rexy memiliki karakter vokal yang menarik, saya melihat potensi yang besar pada dirinya. Ketika dia tampil dengan Prilly, bukan hanya saya saja yang suka dengan penampilannya, semua masyarakat Pelauw suka, mereka memuji suara dan aksi panggungnya," kata Arjun Latuconsina.
Kendati baru meluncurkan album pertama, sebagai seorang seniman, dunia musik bukanlah hal baru bagi pemuda kelahiran Ambon, 27 Januari 1998 itu, ia telah aktif bernyanyi sejak masih kanak-kanak.
Darah seni yang mengalir dari sang ibu Amelia Nanlohy, penyanyi TVRI Ambon di era tahun 1990-an, memperkuat eksistensinya sebagai seorang seniman.
Rexy yang berdarah Toraja, Porto dan Hulaliu juga merupakan keponakan dari aktor sekaligus sutradara dan produser, Ari Sihasale.
Menghabiskan separuh hidupnya di Ambon, Rexy telah menggeluti berbagai bidang seni, mulai dari bernyanyi, seni peran hingga modeling, ia tercatat pernah menjadi finalis Jujaro - Mungare Maluku, dan Top Guest Tabloid Keren Beken pada 2014.
Lulusan SMA PGRI 1 Ambon itu juga pernah mengikuti berbagai lomba dan festival musik di tingkat lokal dan nasional, di antaranya adalah Bintang Radio RRI Ambon pada 2015, Bintang Pelajar se-Kota Ambon Tahun pada 2014, dan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) di Semarang pada 2014.
Anak tunggal dari pasangan Mathus Sulle dan Amelia Nanlohy itu juga pernah membintangi sejumlah judul FTV, salah satunya di antaranya adalah "Dolanan: Biji Karet Penghisap Raga".
"Sejak kecil saya selalu berlatih bernyanyi dengan mama, beliau yang mengarahkan dan mengajarkan teknik bernyanyi yang benar harus seperti apa. Bagi saya mama bukan hanya sekedar ibu tapi juga guru vokal," ucap Rexy.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016