Ambon, 8/8 (Antara Maluku) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Aru, Maluku mendukung pengerukan lumpur di perairan dermaga feri di Dobo karena menghambat operasional kapal penyeberangan.

"Kami mendukung program pengerukan tersebut sehingga dermaga feri yang dibangun dengan anggaran miliar rupiah itu tidak memberikan kesan mubazir," kata Penjabat Sekda Kepulauan Aru Arens Uniplaitta, dihubungi dari Ambon, Senin.

Dia menyambut baik program pengerukan oleh Kementerian Perhubungan tersebut,

Ia mengatakan fasilitas penyebarangan tersebut bertahun-tahun tidak bisa dioperasikan.

"Pemkab Kepulauan Aru tidak bisa berbuat banyak karena memang sejak awal pembangunannya kurang koordinasi sehingga bila perlu dilaporkan ke Menhub," ujar Arens.

Sedangkan, Kepala Satuan Kerja Perhubungan Darat Wilayah Maluku Kemenhub James Mahulette mengatakan pengerukan dilakukan agar KMP bisa dioperasikan.

"Kami melakukan pengerukan itu seharusnya berdasarkan hasil studi dari daerah. Jadi dalam hal ini Dinas Perhubungan dan Informatika Pemkab Kepulauan Aru," katanya.

James mengemukakan, setelah pengerukan lumpur, selanjutnya memprogramkan renovasi sarana dan prasarana pendukung yang berdasarkan informasi mulai rusak.

"Memang kesulitan harus mempriotaskan yang mana. Namun, pengerukan dinilai mendesak, selanjutnya baru renovasi sarana dan prasarana," ujarnya.

Dia menyatakan keprihatinkan setelah diberitahu bahwa sarana dan prasarana di kompleks dermaga feri Dobo kurang terawat sehingga sebagian mengalami kerusakan.

"Memprihatinkan memang, hanya saja harus dibenahi kembali agar dermaga feri maupun sarana dan prasarana di Dobo itu bisa dioperasikan karena strategis sebagai pusat transit aktivitas penyeberangan," kata James.

Apalagi, Kepulauan Aru secara geografis letaknya bertetangga dengan Australia.

Tidak dimanfaatkannya dermaga feri Dobo mengakibatkan terlihat mulai mengalami kerusakan sehingga meresahkan masyarakat Kepulauan Aru karena dibangun dengan anggaran miliaran rupiah.

Dinding, kaca dan plafon gedung rusak sehingga menunjukan pemandangan tidak terawat.

Jendela-endela dipalang dengan kayu agar tidak dimasuki oknum-oknum yang kemungkinan memanfaatkan bangun gedung untuk hal-hal kurang tertanggung jawab.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016