Ambon, 19/8 (Antara Maluku) - Wakil Gubernur (Wagub) Maluku, Zeth Sahuburua mengatakan pemerintah provinsi mendorong pengembangan Sumber Daya Manusia(SDM) dalam rangka mengelola potensi Sumber Daya Alama (SDA) berprospek ekonomis.

"Saya dan Gubernur Said Assagaff setelah dilantik pada 10 Maret 2014 mengevaluasi perlunya pengembangan SDM untuk mengelola potensi SDA," katanya,usai perayaan HUT Provinsi Maluku ke - 71, di Ambon, Jumat.

Pertimbangannya, Maluku memiliki potensi kelautan dan perikanan, pertanian/perkebunan, pariwisata serta energi, minyak dan gas (Migas).

Blok Migas Masela saat ini menjadi sorotan dunia dengan investasi triliuan rupiah.

"Potensi ini belum termasuk 14 cekungan di wilayah Tenggara Maluku yang sedang dieksplorasi para investor," ujar Wagub.

Karena itu, Pemprov Maluku mendorong Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon maupun perguruan tinggi (PT) swasta lainnya agar menyikapi prospek potensi SDA dengan membuka program studi (Prodi) yang mengarah untuk pengelolaannya.

"Kami juga menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Universitas Padjajaran dan Universitas Hasanuddin," kata Wagub.

Disinggung terobosan membangun Institut Teknologi (ITA) Ambon, dia menjelaskan, lokasinya sedang disiapkan di desa Suli, kecamatan Salahutu, pulau Ambon.

ITA menindaklanjuti kerjasama dirintis Presiden Soekarno dengan pemerintah Rusia pada 1956.

Gubernur Said telah mengarahkan Dinas Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk menyiapkan lahan untuk pembangun kampus ITA dan fasilitas lainnya.

Penyiapan lahan ITA ini setelah Gubernur Said mematangkan program mendirikan ITA dengan pimpinan Unpatti Ambon, beberapa waktu lalu.

"Jadi program ini telah direstui dan didukung pimpinan Unpatti Ambon sehingga tinggal berkoordinasi dengan pemerintah pusat," katanya.

Mendirikan ITA ini setelah Gubernur Said membaca buka tentang lembaga pendidikan ini yang dirintis Presiden Soekarno dengan menyekolahkan mahasiswa asal Maluku untuk mengikuti program strata satu (S-1) maupun strata dua (S-2) di Rusia.

"Gubernur telah meminta dukungan berbagai pihak untuk mendirikan ITA yang strategis guna menjawab kebutuhan SDM berkualitas dalam rangka mengelola potensi SDA melimpah dan bernilai ekonomis," tandasnya.

Sebelumnya, Gubernur Said mengemukakan, mengingat sebanyak 25 mahasiswa, baik S-1 maupun S-2 yang kuliah di Rusia dengan nama maupun disiplin ilmu ditekuni di sana.

"Sayangnya setelah menamatkan pendidikan dan kembali ke Indonesia pada 1968/1969 ternyata kurang diberi peranan untuk mengaplikasikan ilmu mereka," ujarnya.

Padahal, saat itu pemerintah Rusia mengalokasikan anggaran 5 juta dolar AS dan peralatan untuk pengembangan ITA yang saat ini berlokasi di Fakultas Teknik Unpatti Ambon.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016