Ternate, 28/8 (Antara Maluku) - Polres Ternate, Maluku Utara memulangkan tujuh orang pengikut Syiah setelah warga kawasan Marikurubu melakukan penyerangan di rumah pengikut tersebut.

Kepala Polres Ternate, AKBP Kamal Bahtiar di Ternate, Minggu, mengatakan, tujuh orang pengikut ajaran Syiah Jafariah yang diamankan dari amukan massa di Kelurahan Barikrubu Ternate Tengah, Jumat dini hari telah dipulangkan ke rumah mereka masing-masing.

"Iya sudah dipulangkan ke rumah masih-masing setelah diberikan arahan supaya mereka tidak lagi melakukan aktifitas menyimpang yang dapat memancing kemarahan masyarakat," kata Kamal.

Menurut Kamal, ada beberapa alasan dibalik pemulangan ketujuh orang pengikut ajaran sesat tersebut dan mereka dipulangkan karena bersikap kooperatif dan berjanji tidak akan menyebarkan ajaran yang dilarang keras oleh pemerintah kota Ternate tersebut.

Kamal mengaku pihaknya akan berkoordinasi dengan majelis ulama indonesia (MUI), kejaksaan, forum komunikasi umat beragama (FKUB), tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menyamakan presepsi supaya disampaikan kepada kelompok yang sisebut penganut aliaran sesat itu.

"Dalam koordinasi nanti kita libatkan pengikut Syiah, sebab mereka bersedia hadir jika dibutuhkandan Kita sudah sampaikan jangan ada kegiatan seperti itu lagi yang dapat memancing masyarakat," ujarnya seraya mengaku tetap memantau aktifitas kelompok aliran tersebut.

Dia menjelaskan, ketujuh orang tersebut berasal dari beberapa kelurahan di kota Ternate, karena tidak semua mereka warga Marikurubu, ada juga warga dari kelurahan lain.

Dia menambahkan, pihaknya tetap memantau aktifitas kelompok tersebut. Hal ini bertepatan dengan kegiatan operasi bina waspada yang sementara berlangsung.

"Antisipasinya itu sudah disampaikan berulangkalikepada mereka, kemudian kita melaksanakan operasi bina waspada," katanya.

Selain radikalisme, juga menghindari tidakan-tindakan anarkis kepada kelompok-kelompok, kemudian kita memantau kegiatan mereka, memantau dalam arti jangan sampai mereka membuat lagi dan terjadi konflik seperti sebelumnya, karena mereka juga warga kita, yang perlu kita lindungi juga, jangan sampai ada yang main hakim sendiri.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016