Badan Pusat Statistik Maluku mengingatkan Divisi Regional Bulog bersama Dinas Perindustrian dan Pardagangan setempat harus aktif melakukan pengawasan guna mencegah lonjakan harga di pasaran selama bulan Ramadhan. "Buruknya kondisi cuaca saat ini memang berimplikasi pada kenaikan harga sayuran dan aneka kebutuhan lainnya, namun kesempatan ini jangan sampai dimanfaatkan pedagang untuk menaikkan harga hingga tidak bisa dijangkau masyarakat," kata Kepala BPS Maluku, Bambang Kristianto, di Ambon, Sabtu. Setidaknya, dua instansi pemerintah ini secara gencar melakukan operasi pasar dan mengawasi peredaran bahan kebutuhan pokok masyarakat selama bulan Ramadhan agar diharapkan tidak terjadi lonjakan harga yang semakin memberatkan konsumen. Tingginya harga bahan makanan di pasaran, tentunya akan berdampak terhadap kenaikan laju inflasi di daerah ini. Aktivitas petugas statistik yang melakukan pengumpulan data di lapangan menemukan kenaikan harga aneka bahan makanan dan sayuran yang signifikan, seperti kangkung Rp7.000 per ikat, sawi putih Rp10.000 per ikat atau cabe merah besar mencapai Rp90.000 per Kg. Menurut Bambang, inflasi Kota Ambon selama bulan Juli 2010 sebesar 1,28 persen karena dipengaruhi kelompok bahan makanan yang mencapai 4,33 persen. Dari 11 sub kelompok pada golongan bahan makanan ini, tujuh sub kelompok diantaranya mengalami inflasi seperti padi-padian dan umbi-umbian sebesar 9,12 persen, ikan yang diawetkan 0,54 persen, telur dan susu 1,70 persen, kacang-kacangan 2,22 persen, buah-buahan 3,75 peren dan bumbu-bumbuan mencapai 9,12 persen. "Sedangkan sub kelompok sayur-sayuran mencapai level 26,93 persen dan diperkirakan selama bulan Agustus masih tetap tinggi," katanya.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010