Ambon, 13/9 (Antara Maluku) - Pelaksanaan kegiatan Table Top Exercise internasional (TTX) yang akan dilaksanakan di Kota Ambon 15-17 November 2016 difokuskan pada penanganan Warga Negara Asing (WNA) di wilayah bencana.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon Enrico Matitaputty di Ambon, Selasa, menyatakan pelaksanaan TTX 2016 difokuskan pada peningkatan pemahaman dalam menangani atau melindungi WNA di wilayah yang terkena dampak bencana.

"Rangkaian kegiatan TTX yakni simulasi bencana alam dan bagaimana upaya penanggulangan serta apa yang harus dilakukan masyarakat dan pemerintah, khususnya pada penanganan dan perlindungan orang asing," katanya.

Menurut dia, agenda TTX di Kota Ambon terdiri dari tiga bagian yakni sesi pembekalan, pelaksanaan gladi ruang dan evaluasi kegiatan.

Metodologi latihan difokuskan pada peran dan tanggung jawab mekanisme koordinasi, dampak dari keputusan yang dibuat pihak terkait, merupakan latihan yang memberikan kesempatan berdiskusi terkait hal-hal yang menjadi masalah bersama dalam situasi yang menyenangkan.

"Selain itu memberikan kesempatan kepada pihak terkait, untuk memperkuat kerjasama, peran dan tanggung jawab," ujarnya.

Enrico mengatakan, tujuan pelaksanaan TTX Internasional untuk memvalidasi mekanisme informasi melalui peran dan fungsi dalam pelaksanaan tanggap darurat, meningkatkan pemahaman yang sama dalam menangani WNA di wilayah yang terkena dampak bencana alam.

"Hal terpenting lainnya adalah memvalidasi prosedur penanganan aset militer Asean atau asing, memvalidasi EAS Rapid disaster response toolkit yang merupakan panduan referensi bagi para pengambil keputusan dalam mengkoordinasikan penerimaan maupun penawaran atau pemberian bantuan tanggap darurat bencana," katanya.

Dia menjelaskan, skenario latihan akan disesuaikan hasil analisis zona resiko gempa menunjukkan sebagian besar wilayah Maluku berisiko tinggi terjadi bencana, terutama Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur (SBT).

Skenario usulan yang akan dilakukan terjadi gempa bumi dengan kekuatana 8,4 - 8,7 skala richter (SR), dengan kemungkinan tinggi gelombang tsunami mencapai 8 - 12 meter di Kota Ambon selama 5 - 10 menit. Estimasi orang yang terkena dampak bencana lebih dari 100 ribu jiwa.

"Output yang diharapkan yakni pencarian dan penyelamatan orang asing yang hilang selama bencana dengan melibatkan stakeholder terkait," ujarnya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016