Saumlaki, 21/9 (Antara Maluku) - Tim khusus dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mengadakan pertemuan dengan para pejabat Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat untuk menyerap aspirasi dan rencana pembangunan Blok Masela.

"Tim ini melakukan kunjungan kerja selama dua hari, yakni tanggal 21 dan 22 September, dengan agenda bertemu Bupati dan para pejabat Pemerintah Kabupaten MTB guna mendapatkan informasi awal tentang kondisi daerah ini dan kesiapan pembangunan Blok Masela," kata Kepala Sub Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah MTB, K.J. Matruty, di Saumlaki, Rabu.

Tim khusus Kemenko Kemaritiman itu terdiri dari Kabid Infrastruktur Migas Hari Kusmardianto, Kabid Mineral dan Batubara John Tambunan, Kabid Hukum Iwan Kurniawan, Kabid Tata usaha dan Pelaporan Muhamad Rizal, dan Staf Sekretariat Abi Maulana.

Selain itu, ada dua orang utusan Kementerian Perindustrian, masing-masing Thamrin Tasrin (Kasubdit Industri Kimia Anorganik, Ditjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka), dan Arianto Wibowo (Kasubbid Penguatan Struktur Industri, Pusat Penelitian dan Pengembangan Iklim Usaha Industri).

Hadir pula lima orang utusan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Pusat Studi Energi Universitas Gajah Mada (PSE-UGM).

Hari Kusmardianto saat dikonfirmasi mengatakan, dalam pertemuan itu pihaknya lebih banyak mendengar aspirasi tentang kesiapan di berbagai sektor dalam rangka pembangunan Blok Masela.

"Kami juga memonitor perkembangan pelaksanaan berbagai macam program di bidang energi yang dilaksanakan di Saumlaki, sesuai dengan sejumlah program pemerintah di sektor energi," katanya.

Menurut dia, gas alam memainkan peran penting dalam transformasi perekonomian daerah, dan pembangunan infrastruktur pengolahan dan pemanfaatan gas alam di darat akan memberikan "multiplier effect" bagi wilayah dimana infrastruktur dibangun.

"Secara langsung akan membutuhkan ribuan pekerja trampil, dan secara tidak langsung memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitarnya," katanya.

Ia menyatakan stimulus ekonomi yang dihasilkan oleh pembangunan infrastruktur fasilitas produksi akan meningkatkan pendapatan daerah dan dapat mendorong tumbuhnya ekonomi tambahan sebagai pendapatan daerah yang berkelanjutan.

"Sebagai bagian untuk dapat memberikan penyusunan telaah kebijakan terkait pembangunan fasilitas produksi gas alam dari Blok Masela, maka diperlukan informasi awal dengan melakukan pertemuan langsung dengan pimpinan daerah dan jajarannya guna mengetahui dan memahami dari dekat kondisi daerah dimana lapangan gas berada," katanya.

Dijelaskan, informasi awal itu sangat penting karena pengembangan fasilitas produksi dapat mendorong pertumbuhan industri turunan dalam jangka panjang yang akan menjadi generator bagi pendapatan pemerintah secara berkelanjutan.

Di samping itu, pembangunan fasilitas produksi gas dan industri pendukung akan langsung meningkatkan partisipasi sumber daya lokal di sektor barang dan jasa.

"Untuk memastikan hal ini terjadi, maka pemantauan, pengawasan dan pengendalian harus terus dilakukan guna mendorong percepatan pelaksanaannya, dan hal itu membutuhkan sinergi dan koordinasi lintas sektoral dan perencanaan yang terpadu," katanya.

Pewarta: Simon Lolonlun

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016