Saumlaki, 26/9 (Antara Maluku) - Polres Maluku Tenggara Barat (MTB) melaksanakan gelar pasukan operasi mantap praja siwalima dan simulasi pengamanan Pilkada serentak di daerah itu yang dijadwalkan pada 15 Februari 2017.

Pantauan Antara, Senin, gelar pasukan dan simulasi itu digelar di depan kantor DPRD dan kantor Bupati MTB, Jalan Ir. Soekarno, Kota Saumlaki itu dihadiri oleh Bupati Bitsael S. Temmar, Pimpinan DPRD MTB, Dandim 1507/Saumlaki, DanLanal Saumlaki, Danyon 734/SNS, DanAuri Nifmasbulur, Sejumlah pimpinan SKPD, Pimpinan partai politik, Pimpinan Panwas dan KPUD MTB.

Dalam simulasi diperagakan kekuatan dan kecakapan pasukan Polri yang sedang menghadapi massa beringas dan mengarah pada tindakan anarkis serta berencana merusak sejumlah fasilitas negara.

Terlihat aparat keamanan melakukan negosiasi dengan para demonstran dari salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati yang tidak puas dengan hasil pilkada, dan menuntut KPU MTB agar kembali melakukan pemilihan di seluruh TPS.

Dalam simulasi itu, aparat keamanan berhasil melumpuhkan pengunjuk rasa dan mengamankan orang-orang yang menjadi provokator. Aparat menghentikan aksi para pengunjuk rasa dengan langkah-langkah preventif hingga mengeluarkan tembakan gas air mata dan "water canon".

Sebelum simulasi pengamanan, dilaksanakan upacara gelar pasukan operasi mantap praja siwalima tahun 2016, dalam rangka pengamanan pilkada bupati dan wakil bupati MTB 2017, di mana Bupati MTB sebagai Inspektur upacara membacakan amanat Kapolda Maluku.

Dalam amanatnya, Kapolda Maluku mengatakan, gelar pasukan tersebut merupakan representasi dari kesiapan Polri dalam mengemban tanggung jawab dan kepercayaan yang diberikan oleh negara dan rakyat, khususnya rakyat MTB.

"Kepercayaan ini haruslah kita jawab dengan kesungguhan dan keikhlasan hati yang diwujudkan dengan keseriusan dalam pelaksanaan tugas pengamanan, sehingga rasa aman yang menjadi dambaan seluruh masyarakat MTB yang akan memberikan suaranya pada Pilkada 2017 ini betul-betul kita wujudkan," kata Kapolda.

Kapolda menekankan kepada jajarannya agar dalam menghadapi pilkada di MTB senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan, melaksanakan tanggung jawab dengan mengedepankan profesionalitas, tegas namun humanis, netral, tidak arogan dalam menghadapi situasi gawat darurat, tanggap, cepat, efektif dan tegas sesuai prosedur tetap.

Dia juga menekankan agar aparatnya tetap waspada terhadap pihak-pihak yang dapat mengganggu kelancaran proses demokrasi dalam Pilkada, dengan selalu membangun koordinasi Polri dan TNI, Linmas dan unsur lain yang terkait dengan penyelenggaraan Pilkada.

Bupati Bitsael Temmar, usai kegiatan tersebut, mengapresiasi kesiapan Polri dan TNI dalam menyambut pelaksanaan Pilkada 2017.

"Simulasi ini memperlihatkan bahwa pihak Polri dan aparat pendukung lain dari TNI sebetulnya cukup siap, dan kita berharap itu hanya sekedar simulasi. Artinya Pilkada yang akan datang ini kita berharap berjalan dengan aman, tertib tanpa menimbulkan gejolak apapun" katanya.

Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten MTB sangat mendukung segala upaya agar pelaksanaan Pilkada di daerah ini berjalan aman, lancar dan terib, dengan menganggarkan dana operasional penyelenggaraan Pilkada hingga pengawasan dan pengamanan, meskipun sebagian anggaran tersebut baru akan diselesaikan dalam APBD Perubahan 2016.

Sementara itu, Kabag OPS Polres MTB, Kompol. Sebastian Melsasail menyatakan, sebanyak 456 anggota Polri akan diterjunkan untuk mengawasi proses Pilkada di MTB. Aparat yang terlibat termasuk BKO Polda Maluku yang terdiri dari 60 anggota Brimob dan 90 anggota Shabara.

"Sejumlah titik rawan yang bakal menjadi prioritas pengawasan adalah di kecamatan Wermaktian, Selaru, Tanimbar Selatan dan Tanimbar Utara," katanya.

Pewarta: Simon Lolonlun

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016