Ambon, 30/9 (Antara Maluku) - Ketua Komisi C DPRD Maluku, Fredik Rahakbauw mengakui pembangunan infrastruktur dasar berupa ruas jalan di Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara tidak disertai pembuatan drainase atau saluran air sehingga cepat mengalami kerusakan.

"Kondisi wilayah di Kecamatan Kei Besar adalah berbukit dan banyak gunung dan tidak bisa disamakan dengan Kei Kecil yang lebih rata. Karena itu, membangun infrastruktur jalan dan jembatan sepanjang jalan Kei Besar harus direncanakan secara matang," kata Fredik di Ambon, Jumat.

Rencana itu harus disertai pembuatan selokan air agar jangan sampai belum satu tahun dikerjakan tetapi jalannya sudah rusak karena kondisi alamnya memang tidak memungkinkan.

Menurut Fredik, sepanjang yang dilihatnya, saat ini tidak ada selokan air di tepi jalan maupun pengaman jalan.

Dinas Perhubungan Provinsi Maluku dalam melakukan survei diharapkan berkoordinasi dengan pihak kabupaten/kota.

"Seperti di Kabupaten Maluku Tengara, terlebih khusus lagi di Kecamatan Kei Besar, karena di tepi ruas jalannya yang berkilo-kilo meter terdapat jurang yang dalam dan curam, tetapi tidak ada besi pipih sebagai pengaman pada tepi jalan," katanya.

Fredik mengakui dirinya juga mengajak masyarakat setempat membuat proposal, dengan harapan Dishub Maluku bisa mengakomodir kebutuhan tersebut.

"Kita sadari sungguh bahwa memang ada pemotongan anggaran di tingkat pusat, tetapi juga harus dalam proses pembangunan perlu dilihat juga mana yang jadi prioritas dan skala prioritas utama dalam membangun infrastruktur untuk kepentingan rakyat," ujar Fredik.

Ia menambahkan, kebutuhan infrastruktur dasar lainnya adalah sarana air bersih, seperti yang sudah dibangun Dinas PU Maluku di Desa Watsin, Kecamatan Kei Besar.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016