Ternate, 7/10 (Antara Maluku) - Persiter Ternate menjuarai Liga Nusantara wilayah Maluku Utara (Malut) setelah dalam laga terakhir di lapangan Gelora Kieraha Ternate, Kamis, menahan imbang Persikota Tidore Kepulauan dengan skor 1-1.
Persiter Ternate membuka gol melalui kaki Risman Yusman di babak pertama menit ke-16, dan terus melakukan serangan melalui pemain sayapa Anggi, namun tidak mengubah skor hingga babak pertama berakhir.
Di babak kedua, Persikota Tidore Kepulauan mengubah pola menyerang, setelah pelatih Persikota Umar Alhadar memasukkan pemain sayap Maskur Idris pada menit ke-52.
Strategi pelatih Persikota berhasil. Andre Abubakar memanfaatkan bola umpan yang disodorkan Maskur Idris mampu mencetak gol pada menit ke-56.
Hingga, wasit Fransiskus meniup peluit panjang babak kedua berakhir, skor tetap imbang 1-1.
Hasil akhir itu membuat Persiter keluar sebagai juara dengan dua kali kemenangan dari Persihaltim (3-0) dan Persihalut (5-1) dengan nilai 7.
Sedangkan, Persikota Tikep mendapatkan poin 5 dengan sekali menang atas Persihalut (1-0) dan dua kali imbang menghadapi Persihaltim (0-0) dan Persiter Ternate (1-1).
Persiter Ternate akan mewakili Malut pada putaran kedua Liga Nusantara untuk menghadapi 33 tim dari provinsi lainnya di Indonesia.
Pelatih Persiter Ternate, Nader Hasan ketika dihubungi usai pertandingan mengakui puas dengan hasil tersebut.
Sebelumnya, pada 24 September 2016, laga Tim sepakbola Persiter Ternate dan Persikota Tidore Kepulauan dihentikan akibat ricuh antarkedua pendukung.
Kericuhan berawal dari keinginan ratusan supporter Persikota Tidore Kepulauan yang ingin menempati tribun bagian timur Gelora Kieraha Ternate, padahal tempat tersebut diberikan untuk penonton umum.
Sedangkan, tribun selatan diberikan bagi pendukung Persikota Tidore Kepulauan dan pendukung Persiter Ternate disediakan di tribun bagian utara.
Pendukung Persiter Ternate yang menerima kesepakatan itu menuruti keputusan panitia, tetapi pendukung Persikota Tidore Kepulauan yang tetap saja menempati tribun bagian timur dipermasalahkan pendukung Persiter, akibatnya ratusan pendukung Persiter Ternate keluar stadion dan melempari pendukung Persikota Tidore Kepulauan dengan batu.
Akibatnya, laga itu tidak bisa dilanjutkan, karena pendukung kedua tim tersebut membuat kericuhan hingga masuk ke dalam lapangan terjadi tawuran, beruntung ratusan aparat Kepolisian dari Polda Malut dan Polres Ternate berhasil melerai tawuran itu dengan melepaskan gas air mata.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
Persiter Ternate membuka gol melalui kaki Risman Yusman di babak pertama menit ke-16, dan terus melakukan serangan melalui pemain sayapa Anggi, namun tidak mengubah skor hingga babak pertama berakhir.
Di babak kedua, Persikota Tidore Kepulauan mengubah pola menyerang, setelah pelatih Persikota Umar Alhadar memasukkan pemain sayap Maskur Idris pada menit ke-52.
Strategi pelatih Persikota berhasil. Andre Abubakar memanfaatkan bola umpan yang disodorkan Maskur Idris mampu mencetak gol pada menit ke-56.
Hingga, wasit Fransiskus meniup peluit panjang babak kedua berakhir, skor tetap imbang 1-1.
Hasil akhir itu membuat Persiter keluar sebagai juara dengan dua kali kemenangan dari Persihaltim (3-0) dan Persihalut (5-1) dengan nilai 7.
Sedangkan, Persikota Tikep mendapatkan poin 5 dengan sekali menang atas Persihalut (1-0) dan dua kali imbang menghadapi Persihaltim (0-0) dan Persiter Ternate (1-1).
Persiter Ternate akan mewakili Malut pada putaran kedua Liga Nusantara untuk menghadapi 33 tim dari provinsi lainnya di Indonesia.
Pelatih Persiter Ternate, Nader Hasan ketika dihubungi usai pertandingan mengakui puas dengan hasil tersebut.
Sebelumnya, pada 24 September 2016, laga Tim sepakbola Persiter Ternate dan Persikota Tidore Kepulauan dihentikan akibat ricuh antarkedua pendukung.
Kericuhan berawal dari keinginan ratusan supporter Persikota Tidore Kepulauan yang ingin menempati tribun bagian timur Gelora Kieraha Ternate, padahal tempat tersebut diberikan untuk penonton umum.
Sedangkan, tribun selatan diberikan bagi pendukung Persikota Tidore Kepulauan dan pendukung Persiter Ternate disediakan di tribun bagian utara.
Pendukung Persiter Ternate yang menerima kesepakatan itu menuruti keputusan panitia, tetapi pendukung Persikota Tidore Kepulauan yang tetap saja menempati tribun bagian timur dipermasalahkan pendukung Persiter, akibatnya ratusan pendukung Persiter Ternate keluar stadion dan melempari pendukung Persikota Tidore Kepulauan dengan batu.
Akibatnya, laga itu tidak bisa dilanjutkan, karena pendukung kedua tim tersebut membuat kericuhan hingga masuk ke dalam lapangan terjadi tawuran, beruntung ratusan aparat Kepolisian dari Polda Malut dan Polres Ternate berhasil melerai tawuran itu dengan melepaskan gas air mata.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016