Ternate, 11/10 (Antara Maluku) - Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Dikjar) Maluku Utara (Malut) berjanji tetap memperhatikan guru honor di daerah ini, pascapengalihan guru SMA dan SMK dari kabupaten/kota ke provinsi.
"Guru SMA dan SMK yang diserahkan ke kabupaten/kota Provinsi Malut mulau Oktober ini sebanyak 4.000 orang lebih, sebanyak 1.000 orang lebih merupakan guru honor," kata Kepala Dikjar Malut Imbran Yakub di Ternate, Selasa.
Ia menyatakan, Dikjar Malut akan tetap mempertahankan guru honor SMA dan SMK tersebut di sekolah masing-masing, begitu pula honor mereka yang selama ini dibayar di kabupaten/kota setempat, semuanya akan ditanggulangi Pemprov Malut.
Namun, Dikjar Malut akan melakukan verifikasi seluruh guru SMA dan SMK tersebut, karena tidak tertutup kemungkinan hanya ada nama tetapi tidak aktif lagi mengajar di sekolah.
Selain itu, kalau pun guru honor tersebut benar mengajar di SMA atau SMK, akan dilihat apakah keberadaannya memang dibutuhkan oleh sekolah karena di sekolah bersangkutan kekurangan guru, tetapi kalau ternyat kelebihan guru maka keberadaan mereka akan dievaluasi.
Imbran Yakun mengatakan, Dikjar Malut juga nantinya tidak akan mengizinkan pembayaran honor guru SMA dan SMK menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), seperti yang selama ini banyak dilakukan oleh sekolah, karena dana BOS harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk kebutuhan operasional sekolah.
Honor untuk para guru honor sepenuhnya akan dialokasikan melalui APBD pemprov, namun mengenai besarannya setiap bulan belum dibisa ditentukan, karena masih harus dibahas bersama DPRD.
Imbran Yakub menambahkan, Dikjar akan memperhatikan kesejahteraan guru SMA dan SMK, termasuk guru honor pascapenyerahannya ke provinsi dengan rencana mengalokasikan anggaran melalui APBD sebesar Rp30 miliar untuk insentif para guru itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Guru SMA dan SMK yang diserahkan ke kabupaten/kota Provinsi Malut mulau Oktober ini sebanyak 4.000 orang lebih, sebanyak 1.000 orang lebih merupakan guru honor," kata Kepala Dikjar Malut Imbran Yakub di Ternate, Selasa.
Ia menyatakan, Dikjar Malut akan tetap mempertahankan guru honor SMA dan SMK tersebut di sekolah masing-masing, begitu pula honor mereka yang selama ini dibayar di kabupaten/kota setempat, semuanya akan ditanggulangi Pemprov Malut.
Namun, Dikjar Malut akan melakukan verifikasi seluruh guru SMA dan SMK tersebut, karena tidak tertutup kemungkinan hanya ada nama tetapi tidak aktif lagi mengajar di sekolah.
Selain itu, kalau pun guru honor tersebut benar mengajar di SMA atau SMK, akan dilihat apakah keberadaannya memang dibutuhkan oleh sekolah karena di sekolah bersangkutan kekurangan guru, tetapi kalau ternyat kelebihan guru maka keberadaan mereka akan dievaluasi.
Imbran Yakun mengatakan, Dikjar Malut juga nantinya tidak akan mengizinkan pembayaran honor guru SMA dan SMK menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), seperti yang selama ini banyak dilakukan oleh sekolah, karena dana BOS harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk kebutuhan operasional sekolah.
Honor untuk para guru honor sepenuhnya akan dialokasikan melalui APBD pemprov, namun mengenai besarannya setiap bulan belum dibisa ditentukan, karena masih harus dibahas bersama DPRD.
Imbran Yakub menambahkan, Dikjar akan memperhatikan kesejahteraan guru SMA dan SMK, termasuk guru honor pascapenyerahannya ke provinsi dengan rencana mengalokasikan anggaran melalui APBD sebesar Rp30 miliar untuk insentif para guru itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016