Ambon, 4/11 (Antara Maluku) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku mencatat inflasi daerah ini selama 10 bulan terakhir tercatat pada level yang rendah dan stabil.

Deputi Kepala Perwakilan BI setempat, Andy Setyo Biwado, dalam siaran pers yang diterima Antara di Ambon, Jumat, mengungkapkan inflasi Maluku hingga Oktober tercatat 2,18 persen (ytd 1), jauh di bawah capaian inflasi tahun kalender (ytd) tiga tahun terakhir, yaitu 6,63 persen pada Oktober 2013, 5,67 persen (2014), dan 4,25 persen (2015).

"Rendahnya capaian inflasi tidak terlepas dari kuatnya stabilitas makro ekonomi nasional serta eratnya koordinasi kebijakan antarinstansi dalam Tim Pengendali Inflasi (TPI) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)," katanya.

Menurut Andy, pada Oktober 2016, inflasi bahan pangan juga masih terpantau stabil. Secara bulanan, tekanan inflasi Maluku meningkat pada Oktober 2016 akibat naiknya tarif perguruan tinggi di Kota Ambon sebesar 25,11 persen (mtm 2).

Namun, laju inflasi Maluku masih tertahan oleh kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi sebesar 0,41 persen (mtm) di Kota Ambon.

"Deflasi tercatat terutama pada komoditas sayur-sayuran, yaitu sebesar 4,61 persen (mtm), seiring dengan menguatnya pasokan lokal sebagai dampak dari kondusifnya cuaca," ujarnya.

Sementara itu, kenaikan harga beras juga cukup terbatas, yaitu hanya 0,03 persen (mtm) di Kota Ambon dan bahkan stabil/tidak mengalami inflasi di Kota Tual.

Hal ini didukung oleh kuatnya peran Bulog Divre Maluku serta Dinas Perindustrian & Perdagangan Provinsi Maluku dalam menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga.

"Sebagai dampaknya, Indeks Harga Konsumen (IHK) secara umum di Provinsi Maluku mengalami inflasi bulanan 0,55 persen (mtm) pada Oktober 2016," kata Andy.

Ia mengatakan hingga akhir tahun, tekanan inflasi diperkirakan tetap terkendali dan berada dalam rentang sasaran TPID Maluku. Masuknya periode La Nina sejak Oktober lalu meningkatkan tekanan inflasi Maluku, terutama pada produksi ikan segar.

Selanjutnya tekanan inflasi komoditas sayur-sayuran dan bumbu-bumbuan juga bepotensi meningkat, terutama seiring dengan penurunan produksi hortikultura dari daerah pemasok, seperti Jawa Timur.

Selain itu, tekanan inflasi angkutan udara juga diperkirakan meningkat, didorong oleh penyelenggaraan event besar seperti penyelenggaraan Table Top Exercise di Kota Ambon untuk

mengantisipasi tsunami.

Namun demikian, kata Andy potensi inflasi hingga akhir tahun 2016 diperkirakan masih pada batas bawah sasaran TPID Provinsi Maluku, yaitu 4,5- 6,5 persen (yoy 3 /ytd).

Pertama inflasi year-to- date (ytd) atau inflasi kalender, merupakan perbandingan tingkat harga pada bulan ini dibanding dengan akhir tahun lalu. (Oktober 2016 dibanding Desember 2015)

Kedua inflasi month-to- month (mtm) atau inflasi bulanan, merupakan perbandingan tingkat harga pada bulan ini dibanding bulan lalu.(Oktober 2016 dibanding September 2016).

Ketiga inflasi year-on- year (yoy) atau inflasi tahunan, merupakan perbandingan tingkat harga pada bulan berjalan dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya. (Oktober 2016 dibandingkan Oktober 2015) Fungsi Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi.

Karena itu, menghadapi risiko meningkatnya tekanan inflasi pada dua bulan terakhir 2016, TPID Provinsi Maluku melakukan beberapa langkah pengendalian inflasi.

"TPID Provinsi Maluku terus memantau realisasi program prioritas untuk peningkatan pasokan pangan lokal, seperti, perluasan lahan padi dan hortikultura, peningkatan akses irigasi, realisasi program bantuan kapal laut," ujar Andy.

Selain itu, manajemen stok bahan pokok dan pengelolaan ekspektasi masyarakat juga menjadi prioritas.

"TPID Provinsi Maluku akan memperkuat operasi pasar dan program pasar murah melalui koordinasi antar instansi dan penguatan kerjasama dengan pihak swasta," katanya.

Karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan `panic buying`, karena stok bahan pokok akan terus dijaga. Stabilitas harga pangan Kota Ambon dan Kota Tual dapat dipantau langsung oleh masyarakat secara harian melalui situs.

Pewarta: Rofinus E. Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016