Ambon, 2/12 (Antara Maluku) - Ketua DPRD Kota Ambon James Maatita mengatakan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon, Paulus Kastanya -Muhammad Armyn Syarif "Sam" Latuconsina yang memakai akronim "PANTAS" mendapat dukungan mayoritas di dewan.

"PANTAS mendapat dukungan besar DPRD Kota Ambon, berjumlah 25 kursi yang berasal dari sembilan parpol. Karena itu, program pro rakyat yang ditawarkan oleh pasangan ini juga didukung DPRD Kota Ambon," katanya pada kampanye di Pasar Benteng, Kecamatan Nusaniwe, Kamis sore.

Ia mengungkapkan, PANTAS berasal dari dua kecamatan, calon Wali Kota berasal dari Nusaniwe dan calon Wakil Wali Kota dari Sirimau.

"Dua kecamatan ini merupakan jumlah penduduk terbesar di Kota Ambon. Karena itu, warga Benteng yang merupakan bagian dari Kecamatan Nusaniwe diharapkan memilih PANTAS pada 15 Peberuri 2017," katanya.

Sementara itu, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Maluku, Lucky Wattimury menilai PANTAS merupakan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang komplit.

"Pak Paulus Kastanya seorang birokrat, pernah menjadi Kepala Biro Keuangan Provinsi Maluku dan Kepala Dinas Sosial Provinsi Maluku. Pak Sam Latuconsina juga seorang birokrat, pernah menjadi Kepala Dinas Tata Kota Ambon, dan jabatan politik pernah menjadi Wakil Wali Kota Ambon," jelasnya.

Selain itu, pak Paulus Kastanya juga pernah menjadi Ketua Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) selama 20 tahun dan pak Sam Latuconsina pernah menjadi Ketua KNPI Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) selama lima tahun dan Ketua KNPI Maluku lima tahun.

" Kalau dua orang menjadi satu untuk pimpin kota ini, pasti mereka bisa menata kota ini menjadi lebih baik. Karena bukan soal bersih dan terang saja tetapi perlu penataan dan perbaikan ekonomi, perbaikan sosial, politik dan membenahi semuanya, itu ada pada rekam jejak pasangn "PANTAS"," kata Lucky.

Sementara itu, Paulus Kastanya menjelaskan program pro rakyat yang mencakup penyediaan lapangan kerja yang luas dengan melatih 5.000 orang tenaga kerja siap pakai, dan memiliki sertifikasi sesuai kemampun dan bakat masing-masing.

Selanjutnya, optimalisasi layanan prima, yakni proses perizinan usaha hanya empat hari, dari waktu delapan hari oleh pemerintahan sebelumnya.

Kemudian program pendidikan dan kesehatan yang berkualitas.

"Kita menyediakan 1.000 beasiswa bagi siswa dan mahasiswa, memberikan bantuan bagi Taman Pengajian Alquran, Sekolah Minggu Protestan dan , SEKAMI Katolik," Poly panggilan akrab Paulus Kastanya.

Di bidang kesehatan, di lima kecamatan akan disediakan satu Puskesmas rawat inap terbuka 24 jam setiap hari, dengan dokter dan perawat serta mobil ambulance.

"Kalau ada warga ingin ke rumah sakit tetapi tidak terjangkau, bisa ke Puskesmas. Kalau keluarga pasien butuh kendaraan, ada ambulance yang siap, tinggal telepon petugas di Puskesmas," katanya.

Selain itu, program pembangunan rumah sakit umum daerah (RSUD) Kota Ambon,

"RSUD dr. M. Haulussy, bukan milik kita, tetapi pemerintah provinsi Maluku. Kalau warga yang berobat menggunakan kartu BPJS dan bermasalah, kita tidak bisa intervensi. Karena itu perlu bangun RSUD sendiri, supaya dapat melayani warga yang menderita sakit," kata Poly.

Selanjutnya, program menstabilkan harga sejumlah kebutuhan pokok warga yang terjangkau. Karena biasanya pada memen tertentu harga melonjak tidak terkendali, seperti menjelang Hari Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru.

"Kita perlu melakukan operasi pasar setiap tiga bulan, mengawasi rantai distribusi barang dari gudang ke pasar, supaya tidak terhambat. Kita mengawasi distributor supaya tidak menumpuk barang di gudang yang sewaktu-waktu harga barang naik," ujar Poly.

Kemudian program revitalisasi pasar Mardika, Batu Merah dan pasar Transit Passo termasuk revitalisasi terminal Mardika.

Selanjutnya program penataan lingkungan hidup yang sehat, yakni penataan daerah rawan bencana, revitalisasi kawasan padat penduduk, menyediakan tempat-tempat ramah anak dan perempuan.

"Kita juga akan menyediakan Wi-Fi gratis, pada area-area publik tertentu supaya warga di kota ini bisa menikmati internet gratis. Ini semua program pro rakyat dan bukan program jiplakan dari orang lain," tandas Poly

Calon Wakil Wali Kota Ambon, Sam Latuconsina menepis isu yang selalu disebarkan bahwa bila PANTAS terpilih maka Wali Kota hanyalah boneka yang diatur Wakil Wali Kota.

"Itu fitnah, kota ini tidak bisa dibangun dengan fitnah. Mari kita bicara apa yang kita berdua bisa buat lima tahun ke depan. Kota ini bisa hancur karena isu dan fitnah," katanya.

"Untuk itu, pada masa menjelang Natal atau Adventus ini, mari kita berdoa yang menyebarkan fitnah, semoga Tuhan mengampuni sehingga pikiran kembali ke jalan yang benar," tambahnya.

Sam juga menyatakan dirinya selalu berdoa agar Tuhan menjauhkan dirinya dan Paulus Kastanya dari niat menjadi pemimpin zalim yang hanya memperkaya diri.

"Saya selalu berdoa Ya Tuhan, Ya Allah, kalau Paulus Kastanya dan saya Sam Latuconsia berniat menjadi pemimpin yang zalim dan memperkaya diri dan keluarga, saya minta Tuhan jauhkan kemenangan kepada kami berdua. Tetapi kalau niat menjadi pemimpin yang amanah dan bisa berbuat lebih baik untuk kota ini, saya minta Tuhan dekatkan kemenangan untuk kami berdua," katanya.

Pewarta: Rofinus E. Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016