Ambon, 10/12 (Antara Maluku) - Masyarakat dan pemerintah Desa Negeri Tenga-Tenga, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon), Kabupaten Maluku Tengah menyatakan menolak faham radikal dan anti Pancasila.

Penolakan tersebut dilakukan melalui penandatanganan komitmen moral dalam rangka penolakan faham radikal dan anti Pancasila di gedung pertemuan Negeri Tenga-Tenga, Sabtu.

Penandatangan komitmen moral tersebut dilakukan dalam kegiatan tatap muka guna penertiban dan penegakan hukum bagi organisasi radikal dan anti Pancasila dalam rangka Harkamtibmas yang kondusif di wilayah Maluku.

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh komando Kapal Patroli (KP) Kresna-7004 bekerja sama dengan Direktorat Binmas dan Direktorat Polair Polda Maluku.

Komandan KP. Kresna 7004, Komisaris Polisi Hendra Wijaya mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan guna mengantisipasi perkembangan radikalisme dan terorisme yang semakin marak.

Polri, kata dia, mengedepankan fungsi pembinaan masyarakat pesisir dan polisi masyarakat (Polmas) untuk pelaksanaan kegiatan dimaksud.

"Untuk Provinsi Maluku, KP. Kresna 7004 baru memulainya hari ini, dan ke depan kita akan melaksanakan program tersebut satu kali dalam seminggu," katanya.

Dipilihnya Negeri Tenga-Tenga sebagai kegiatan ceramah dan diskusi yang pertama kali sebab wilayah ini belum pernah disentuh oleh Mabes Polri dalam hal pelaksanaan "Quick Wins" (penertiban dan penegakan hukum terhadap faham radikal dan anti Pancasila).

"Jadi kita datang ke sini, berkolaborasi dengan Polda Maluku dan masyarakat setempat dan secara umum kondisi Maluku kondusif dan harkamtibmasnya cukup baik dan ini dapat dibangun berdasarkan kepolisian dengan masyarakat," ujar Hendra Wijaya.

Hendra Wijaya juga menyampaikan salam hangat Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian kepada seluruh komponen masyarakat Maluku yang ada di negeri tersebut.

Sekretaris Negeri Tenga-Tenga, Ahmad Marwapey menyambut positif pelaksanaan program quick wins yang merupakan kegiatan pemerintah pusat melalui Polri terkait kamtibmas.

"Kami sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah dan Polri untuk memberikan ceramah dan diskusi kepada masyarakat sehingga lebih membuka wawasan mereka akan ancaman pengembangan faham radikal dan anti Pancasila," tegasnya.

Usai penandatanganan komitmen moral tersebut, Komandan KP. Kresna 7004 menyerahkan sejumlah bantuan kepada warga berupa bendera Merah-Putih, gambar lambang Garuda, perangkat alat sholat dan mukena, seragam bola voli dan sepak bola, serta 75 paket bahan kebutuhan pokok masyarakat.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016