Ambon (ANTARA) - Yayasan Pemuda Bina Bangsa menggelar kegiatan diskusi terpumpun (Fokus Grup Diskus/FGD) cegah bahaya masuknya paham radikal di Negeri Haya, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah.
Ketua Yayasan Pemuda Bina Bangsa, Benyamin Namakule, Selasa, mengatakan kegiatan tersebut terselenggara karena keresahan publik berkenaan dengan perubahan dinamika Keamanan dan ketertiban masyarakat (Kambtimbas) belakangan ini.
“Perubahan dinamika kamtibmas ditengarai oleh adanya dugaan tumbuh kembang paham radikal yang masih menggurita dan tumbuh subur di Maluku, khususnya pada Desa Haya,” kata Benyamin Namakule, di Gedung Balai Negeri Haya.
Baca juga: Polda Malut silaturahim ke Ponpes cegah paham radikal, antisipasi sejak dini
Ia menjelaskan FGD itu mengusung tema "Peran pemuda Haya dalam menangkal bahaya paham radikal dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila". Pesertanya sebanyak 35 orang.
Mengingat bahaya paham radikal itu, lanjut Namakule, perlu dilakukan kegiatan untuk mengedukasi masyarakat terlebih khusus pemuda Haya. Edukasi diberikan tentang bagaimana cara memaknai, mencintai dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Menurut dia, pembelajaran tentang pengamalan nilai-nilai Pancasila penting dilakukan. Ini untuk menguatkan masyarakat agar tidak mudah terpapar ekspansi budaya asing yang masuk dan mencemari ideologi mereka.
Namakule mengaku, derasnya gempuran ekspansi paham radikal kian memprihatinkan. Secara teknis, ekspansi mereka acapkali mengganggu tumbuh kembang generasi muda dalam membangun bangsa Indonesia terlebih yang ada di Desa Haya.
"Ini sangat berpotensi juga memiliki bahaya laten apabila dibiarkan begitu saja tanpa adanya upaya pencegahan. Sehingga kami kemudian melakukan upaya kongkrit dengan menyelenggarakan FGD bersama pemuda Haya yang pernah terpapar paham radikal," katanya.
Menurut dia, dalam kegiatan tersebut para narasumber menyampaikan materi seperti sejarah lahirnya gerakan radikal di dunia, maupun bahaya dan dampak negatif dari gerakan radikal. Para narasumber juga memberikan edukasi tentang nilai-nilai kebangsaan kepada para peserta FGD.
Baca juga: Kodim 1505/Tidore gelar pembinaan antisipasi paham radikal
Yayasan Pemuda Bina Bangsa merupakan sebuah organisasi yang acap kali terlibat dalam berbagai kegiatan sosial di Kabupaten Maluku Tengah. Yayasan ini beranggotakan para eks teroris yang telah kembali ke pangkuan NKRI dan pemuda Desa Haya yang pernah terpapar paham radikal.
FGD yang diselenggarakan tersebut menghadirkan narasumber yang cukup berkompeten dan sangat dihargai di Negeri Haya. Seperti DJ Hatapayo, tokoh agama yang juga Kepala SMA Negeri 9 Maluku Tengah, Jabar Tohiyano, tokoh pemuda Negeri Haya.
Baca juga: Tokoh masyarakat siap bantu Polri ungkap provokator di Pulau Haruku, jaga perdamaian