Ternate, 13/12 (Antara Maluku) - Sejumlah keluarga pasien yang dirawat meminta Pemprov Maluku Utara (Malut) segera memenuhi tuntutan para tenaga medis yang mogok kerja lantaran haknya belum diberikan yang berimbas pada pelayanan di RSUD Chasan Boesoerie.

"Kami selaku keluarga pasien tentu sangat dirugikan dengan aksi mogok kerja yang dilakukan ratusan tenaga medis gabungan dokter dan perawat karena tak lagi mendapatkan pelayanan," kata salah seorang keluarga pasien, Sahril Marsaoly saat dihubungi di RSU Chasan Boesoerie, Selasa.

Menurut dia, kondisi keluarganya yang menderita penyakit dalam semakin terpuruk lantaran tak ada lagi tenaga medis yang memberikan pertolongan.

"Saya kaget ketia tiba di ruangan tempat kerabat dirawat inap) Saya tiba jam 6 sebelum maghrib, sampai jam 20.00 WIT tidak ada pelayanan. Saya bertanya ke perawat, kenapa pelayananannya begini, perawat itu menjawab karyawannya lagi mogok kerja alasannya karena pemangku kebijakan menahan gaji karyawan," ujar Sahril.

Oleh karena itu, dirinya mengaku kecewa atas kejadian yang juga terjadi di beberapa rumah sakit dan jika tidak segera diatasi segera, maka sulit sekali mencapai tujuan pemerintah, yaitu Indonesia Sehat. Kondisi seperti ini tak boleh dibiarkan berlarut-larut karena yang menjadi korban adalah masyarakat banyak.

"Kita bisa bayangkan ratusan pasien kini hidupnya terancam lantaran aksi mogok kerja yang dilakukan tenaga medis. Kan kasihan ujung-ujungnya pasien sakit yang berobat kena imbas," kesalnya.

Sahril mengungkapkan, Jumat malam kerabatnya itu seharusnya dioperasi dan informasi terakhir dibatalkan, sehingga keluarga ambil langkah bawa ke Manado untuk mendapatkan pelayanan medis.

Dia mengaku, tak tahu harus mengadu kemana atas musibah yang menimpa keluarganya setelah aksi mogok yang dilakukan tenaga medis tersebut.

"Kami minta agar Gubernur Abdul Gani Kasuba segera turun tangan mengatasi persoalan tuntutan tenaga medis yang konon memilih mogok kerja lantaran tunjangan mereka belum dibayarkan selama enam bulan terakhir," katanya.

Sementara Nurzaina, salah satu di antaranya mengatakan, aksi mogok rekan-rekannya berkaitan dengan janji gubernur yang hingga kini nihil realisasi dan rekan-rekannya tetap melakukan mogok kerja hingga tuntutan para petugas kesehatan itu terpenuhi.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016